Tutup Iklan X

Kasus Covid-19 Meningkat, Ribuan PMI Banyuwangi Tunda Keberangkatan.

Kepala UPT BP2MI Banyuwangi, Muhammad Iqbal. (Foto: Ikhwan Banyuwangi Hits)
Kepala UPT BP2MI Banyuwangi, Muhammad Iqbal. (Foto: Ikhwan Banyuwangi Hits)

BANYUWANGI, Banyuwangihits- Ribuan pekerja migran asal Banyuwangi terpaksa menunda keberangkatan kerja imbas dari meningkatnya kasus Covid-19. Sejumlah negara penempatan sengaja menutup diri karena menilai penanganan kasus Covid-19 di Indonesia yang belum maksimal.

“Sekitar 4000 an orang calon PMI asal Banyuwangi yang tidak bisa berangkat. Beberapa negara potensial yang menjadi tujuan rakyat kita itu menutup diri. contohnya Singapura, Malaysia, Taiwan menyusul juga yaitu Hongkong yang menjadi negara destinasi utama masyarakat Banyuwangi juga menutup diri,” kata Kepala UPT BP2MI Banyuwangi Muhammad Iqbal, Kamis (15/7/2021).

Selain itu, faktor lain yakni adanya  pembatalan dari majikan kepada tenaga kerja akibat melemahnya kondisi ekonomi di negara tersebut. Permintaan tenaga kerja juga menurun sehingga calon-calon PMI ini tidak dapat disalurkan.

“Mereka yang sudah selesai pelatihan dan siap berangkat, terpaksa menunda karena adanya pembatalan. Ada juga yang sedang menempuh masa pelatihan tapi dalam posisi terhambat akibat adanya klausul PPKM sehingga kegiatan pelatihan tidak bisa dilanjutkan,” ujarnya.

Baca juga :  Tiga Pelaku dan Aktor Intelektual Pembacok Warga Cungking Dibekuk Polresta Banyuwangi

Menyikapi hal ini, kata Iqbal, BP2MI tidak tinggal diam sejumlah langkah-langkah turut diupayakan agar pekerja migran di Indonesia ini agar dapat dipekerjakan.

“Kami BP2MI tentu berusaha meyakinkan dunia Internasional ya, supaya membuka kembali. Salah satunya adalah program vaksinasi bagi tenaga kerja migran, kita ingin mereka divaksin,” pungkasnya.

Kemudian, saat ini BP2MI juga tengah menggagas konter-konter pra kerja bagi calon PMI yang terdampak atau gagal berangkat. Seluruh wilayah kerja termasuk di Banyuwangi akan disediakan.

“Saat ini kami masih menunggu instruksi lebih lanjut, kita sudah siap, kalau misal ini diluncurkan lebih cepat, kita akan segera bergerak. Karena kita tahu dampak dari pandemi ini cukup membuat ekonomi PMI melemah,” tandasnya. (Ikhwan/Her)