Tutup Iklan X

Preman Berkedok Paguyuban di Pelabuhan Jangkar Situbondo Resahkan Penumpang

Salah Satu Truk yang Hendak Menyebrang Melalui Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timut. (Foto : Redaksi)

 

 

Situbondo – Polemik premanisme berkedok Paguyuban di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Jawa Timur, terus meresahkan penumpang. Hal tersebut disampaikan salah satu sopir truk yang hendak menyebrang di Pelabuhan yang juga melayani rute penyebrangan Pelabuhan Jangkar menuju Pelabuhan Lembar Nusa Tenggara Barat, Minggu (19/05/24).

“Sampai timbul omongan tidak boleh nyebrang di sini (Pelabuhan Jangkar),” kata salah satu Sopir yang tidak disebutkan namanya, Senin (20/05/24).

Masih Sopir truk yang biasah menyeberang melalui Pelabuhan Jangkar mengatakan, Preman berkedok Paguyuban di Pelabuhan tersebut juga telah melakukan dugaan tindakan pungli dengan menaikan harga tiket mencapai angka Rp. 200.000,- dari harga tiket normal.

“Di upnya itu yang saya denger dua ratus ribu tiap tiket,” kata Sopir.

Para Sopir pun meminta pada Aparat Penegak Hukum untuk menindak tegas Premen berkedok Paguyuban di Pelabuhan Jangkar serta menindak tegas praktek dugaan pungli yang jelas meresahkan pengguna jasa penyebrangan.

Baca juga :  32 Club Ikuti Open Turnamen Dandim CUP 2025

“Seharusnya aparat penegak hukum hadir untuk membersihkan serta menindak pungli maupun Preman berkedok paguyuban di Pelabuhan Jangkar,” tegasnya.

Terlebih hadirnya Preman berkedok Paguyuban juga tidak diakui masyarakat sekitar. Pasalnya masyarakat tidak ada yang tau, bahkan mengerti dari mana asal paguyuban yang sangat meresahkan penumpang di Pelabuhan Jangkar. (Redaksi)