Tutup Iklan X

Sinergi Perhutani dan Stakeholder Sukseskan Penanaman Pohon di Kawasan Gunung Gamping Banyuwangi.

Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan bersama berbagai stakeholder menggelar kegiatan penanaman ribuan pohon di wilayah hutan setempat. Foto: Zainuddin BanyuwangiHits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Dalam upaya memperkuat sinergi dan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan bersama berbagai stakeholder menggelar kegiatan penanaman ribuan pohon di wilayah hutan setempat. Aksi ini juga sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko bencana hidrometeorologi dan menyukseskan program penghijauan di akhir tahun 2025.

Kegiatan yang mengusung tema “Jaga Banyuwangi, Hijaukan Negeri” dilaksanakan pada Selasa 16 Desember 2025 di Hutan Gunung Gamping petak 68m seluas sekitar 8,5 hektare, RPH Senepo Selatan, BKPH Pesanggaran, Desa Sumberagung, Kec. Pesanggaran, Kab. Banyuwangi. Aksi ini juga mendukung Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN) Desember 2025 serta mengawasi kegiatan tanaman tahun 2025 oleh Perhutani.

Penanaman pohon bersama melibatkan lebih dari 350 peserta, termasuk Administratur KPH Banyuwangi Selatan dan jajarannya, Wakil Bupati Banyuwangi, unsur TNI-Polri seperti Polresta Banyuwangi, Kodim 0825, Lanal, serta jajaran Forkopimda lainnya. Selain itu, turut hadir perwakilan dari BPBD, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pengusaha seperti PT BSI, anggota DPRD Banyuwangi, perwakilan Taman Nasional Meru Betiri dan Alas Purwo, kelompok masyarakat desa hutan, LMDH, TPM, serta komunitas Pramuka SWB dan media.

Baca juga :  Dorong Ekonomi Daerah, Bupati Ipuk Gandeng InJourney Kembangkan Pariwisata Banyuwangi.

Dalam kegiatan tersebut, sekitar 5.500 bibit pohon disediakan untuk ditanam bersama. Jenis bibit yang ditanam meliputi jati, mahoni, serta tanaman multiguna (MPTS) seperti durian, pete, alpukat, dan nangka, sebagai bentuk komitmen bersama terhadap kelestarian lingkungan.

Selain kegiatan penanaman pohon, aksi ini juga diiringi dengan program tumpangsari yang dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan melalui wadah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Tumpangsari mencakup tanaman pangan seperti jagung, kedelai, dan padi, yang merupakan bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan pemerintah. Melalui pendekatan ini, diharapkan pengelolaan hutan tidak hanya lestari secara ekologis, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, mencerminkan prinsip “hutan lestari masyarakat sejahtera”.

Aksi penanaman tersebut menjadi salah satu langkah nyata dalam menjaga keberlanjutan fungsi hutan, mencegah erosi, serta mengurangi risiko bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim dan kejadian hidrometeorologi. Kegiatan kolaboratif ini juga bertujuan memperkuat kesadaran publik dalam menjaga lingkungan hidup melalui aksi langsung di lapangan. (DIN/SUC)