Stok Vaksin Habis, Proses Vaksinasi Drive Thru di Banyuwangi Dihentikan.
BANYUWANGI, Banyuwangihits- Proses vaksinasi dengan menggunakan sistem Drive Thru di Kabupaten Banyuwangi, dihentikan sementara. Itu lantaran persediaan vaksin astrazeneca di kabupaten ujung Timur Pulau Jawa ini sudah habis.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Wiji Lestariono mengatakan, penghentian vaksinasi sistem drive thru ini dilakukan sejak hari Sabtu kemarin (12/6/2021).
“Vaksinasi drive thru baru akan kita buka kembali jika pemerintah Banyuwangi mendapatkan kiriman vaksin kembali dari pemerintah pusat,”ujar Rio sapaan akrabnya Minggu (13/6/2021)
Kata Rio, habisnya vaksin astrazeneca lebih awal ini, karena antusiasme masyarakat Banyuwangi untuk mengikuti vaksinasi terutama dengan sistem drive thru ini sangat tinggi.
Sehingga vaksin yang kadaluarsanya berakhir pada akhir bulan Juni ini habis lebih awal. Untuk itu, dipastikan tidak ada vaksin yang terbuang akibat kadaluarsa di Banyuwangi.
“Semakin hari semakin bisa kita lihat hasilnya bahwa semakin banyak masyarakat yang justru mendatangi tempat-tempat layanan vaksinasi, animo masyarakat semakin tinggi. Yang drive thru yang empat hari awal pelaku pariwisata, kemudian sudah tuntas pelaku pariwisata ini sesuai dengan target sasaran yaitu 1700 sekian orang, kemudian berganti ke pelaku transportasi,”tambah Rio.
Hingga saat ini pelaksanaan vaksinasi yang masih berlangsung di Banyuwangi, untuk kalangan lansia. Khusus untuk vaksinasi lansia ini, pihaknya telah melakukan proses jemput bola.
“Sehingga bagi lansia yang tidak bisa datang untuk vaksin ke pusat kesetan yang telah ditentukan, akan dijemput petugas untuk vaksin,”tegas Rio
Kabupaten Banyuwangi sendiri, mendapatkan jatah 256 ribu dosis vaksin astrazeneca dari Kementerian Kesehatan RI. Ratusan ribu dosis vaksin itu, digunakan untuk vaksinasi sejumlah kalangan, mulai dari kalangan lansia, pelayan publik, guru, hingga kalangan tokoh agama dan masyarakat.
Hingga bulan Juni ini, sudah 136 ribu lebih masyarakat Banyuwangi telah divaksin Covid-19, baik itu menggunakan vaksin sinovac maupun vaksin astarzeneca. (Hermawan)