Sosialisasi Anti Bullying Jadi Program Prioritas Bupati Banyuwangi

Banyuwangihits.id – Berbagai lembaga pendidikan di Banyuwangi sedang menggalakkan gerakan anti bullying. Salah satunya dilakukan saat rangkaian Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa). Saat kegiatan Bunga Desa, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bertemu dengan ratusan santri Ponpes Amanatullah Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Rabu (28/02/24).
“Anak-anakku sekalian harus tumbuh menjadi anak yang bahagia dan sehat. Jangan biarkan ada bulliying terjadi di antara kalian. Mari saling mengingatkan satu sama lain,” ungkap Ipuk.
Bupati Ipuk juga mengajak para santri untuk menjadi duta anti bullying di lingkungan sekitarnya. Ia mengatakan, kejadian penganiayaan berujung kematian yang menimpa santri asal Banyuwangi yang mondok di Kediri menjadi pengingat bahwa tidak ada toleransi terhadap berbagai bentuk perundungan dan tindak kekerasan.
“Kalian harus menjadi duta anti bulliying bagi lingkungan sekitar. Jika ada temannya yang jadi korban, segera bantu. Atau segera laporkan ke pengurus,” pinta Ipuk.
Gerakan anti bullying tersebut disambut baik oleh Pengasuh PP Amanatullah, KH. Rouhin Huda. Menurutnya, pesantren harus mengedepankan akhlakul karimah.
“Kita harus menjaga nama baik pesantren. Kita kedepankan akhlak luhur yang telah diteladankan Kanjeng Nabi Muhammad,” ujarnya
Dalam kegiatan tersebut, para santri juga diperkenalkan dengan materi anti perundungan, di antaranya tentang ragam perundungan mulai dari perundungan verbal, sosial, mental, digital dan fisik.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno menjelaskan, sosiali anti bullying saat ini menjadi program prioritas Bupati Ipuk. Dengan sosialisasi tersebut, diharapkan anak-anak bisa lebih peduli dan menghindarinya. Seperti yang dilakukannya tadi di SDN 1 Wringinagung.
“Sosialisasi anti bullying salah satu program prioritas Bupati Ipuk saat bunga desa. Kita libatkan semuanya. Para pelajar sendiri, pengajar, hingga orang tua,” terang Suratno. (Redaksi)