Tutup Iklan X

Tangkal Paham Radikal, Mahasiswa Banyuwangi Diberikan Wawasan Kebangsaan

Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Infantri Yuli Eko Purwanto Memberikan Materi Wawasan Kebangsaan Kepada Para Mahasiswa Universitas PGRI Banyuwangi. (foto: Ihwan Banyuwangi Hits)
Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Infantri Yuli Eko Purwanto Memberikan Materi Wawasan Kebangsaan Kepada Para Mahasiswa Universitas PGRI Banyuwangi. (foto: Ihwan Banyuwangi Hits)

BANYUWANGI –Universitas PGRI Banyuwangi menggelar seminar wawasan kebangsaan untuk mahasiswa. Hal itu untuk menangkal paham radikal masuk ke dalam kampus.  Dalam kegiatan tersebut, pihak kampus mengandeng Kodim 0825  Banyuwangi.

Juru Bicara Universitas PGRI Banyuwangi Wagiyono mengatakan, seminar wawasan kebangsaan ini, bertujuan mewujudkan mahasiswa yang berkepribadian nasionalis. Hal itu, untuk menangkal paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila masuk ke perguruian tinggi.

“Karena  biar bagaimanapun jika para pemuda ini tidak diberikan pemahaman kebangsaan, maka itu sama halnya seperti merongrong kehidupan berbangsa dan menjadi celah untuk paham- paham  radikal  bisa masuk,” kata Wagiyono, (8/4/2021).

Wage  sapaan akrab Wagiyo berharap, setelah kegiatan ini, mahasiswa mampu memahami dengan baik konteks nasionalisme dan bela negara.

“Tidak hanya puas dengan materi-materi yang diberikan narasumber, tapi bagaimana kedepannya  para mahasiswa juga bisa mempraktekkannya di kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

Semantara itu Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol Infantri Yuli Eko Purwanto mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting dilakukan ditengah krisis karakter serta lemahnya pengetahuan bernegara.  Kata Yuli, anak muda saat ini cenderung  tidak memahami prinsip berbangsa dan bernegara yang benar.

Baca juga :  Kapolresta Banyuwangi Tegaskan Komitmen Tindak Tegas Pelanggaran Anggota

“Dengan kegiatan ini harapannya bisa kembali menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme dikalangan mahasiswa,” ungkap pria asal Semarang itu.

Yuli mengungkapkan, berdasarkan survei yang dia lakukan, banyak  anak muda yang mulai terkikis cara pemahaman bernegara dan berbangsa.

“Seperti saat ini saya melakukan testimoni, memberi pertanyaan, dan ternyata masih ditemukan teman-teman mahasiswa masih ada yang terbalik-balik, lagu kebangsaan kemudian sejarah ada ada yang lupa dan tidak tahu” tegasnya.

Yuli berharap, agar materi wawasan kebangsaan ini bisa diberikan secara reguler, supaya karakter anak muda Indonesia terbentuk sebagai mana mestinya.

“Tujuanya supaya  anak muda Menjiwai Pancasila, menjiwai UUD 1945, tahu bagaimana Indonesia ini berdiri,” pungkasnya. (Ihwan/Her)