Warga Keturunan Bali di Desa Patoman Ngembak Geni
BANYUWANGIHITS.ID – Nyepi Tahun Baru Saka 1994 di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi telah berakhir.
Warga Bali yang menetap di Banyuwangi melaksanakan Ngembak Geni usai menjalankan catur brata Penyepian sejak Kamis 3 Maret 2022.
Sebelumnya, selama Nyepi warga Kampung Bali, Desa Patoman tidak boleh keluar rumah.
Hanya para pecalang yang bertugas menjaga keamanan saja yang boleh keluar berjaga untuk mencegah orang dari desa lain masuk kampung atau krama yang keluar rumah.
Di Kampung Bali Desa Patoman hampir mayoritas penduduknya berasal dari Pulau Dewata dan mayoritas beragama Hindu.
Tidak saja adat dan budayanya dibawa ke Banyuwangi tapi juga arsitektur rumah mereka bergaya khas rumah – rumah di Bali.
Suasana desa nampak lengang ketika Nyepi karena seluruh warga melakukan catur brata penyepian di dalam rumah selama 24 jam.
Mereka memanfaatkan waktu Nyepi dengan berpuasa dan membaca kitab suci di dalam rumah.
Tidak ada aktivitas warga maupun kendaraan yang berlalulalang di jalan desa maupun gang permukiman.
Bahkan setiap pintu masuk jalan desa ditutup menggunakan tiang bambu. Begitu pula rumah-rumah warga dan pura nampak tertutup tidak ada aktivitas sama sekali.
Beberapa pecalang tampak berjaga di perempatan desa serta keliling penjuru kampung.
“Kami menjaga agar warga tidak keluar rumah, juga menjaga agar warga luar desa tidak masuk kampung kami. Supaya warga yang menjalankan Nyepi tidak terganggu,” jelas Pemuka Hindu di Desa Patoman, Made Hardhana.
Nyepi menurut Made Hardhana merupakan pengendalian diri dan momen sakral bagi umat Hindu dalam melaksanakan catur brata penyepian.
“Selama melakukan catur brata penyepian kita berdiam diri dan membaca kitab suci,” terangnya.
Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 telah berakhir. Kini warga Kampung Bali Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari telah Ngembak Geni atau bekerja lagi. (RED/YAT)
