Jelang Lebaran, Industri Kue Banjir Pesanan

BANYUWANGI – Jelang lebaran produk UMKM di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, muali bergeliat. Terbukti sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setempat dibanjiri pesanan kue.
Tatik Sugiartidi (45) salah satunya. Pelaku industri olahan camilan kue asal Desa Sragi, Kecamatan Songgon, mengaku sering mendapat pesanan dibulan Ramadan ini. Bahkan sejumlah pesanan tidak hanya dari warga lokal melainkan juga datang dari luar daerah.
“Untuk saat ini memang beberapa produk pesanan,saya kirim ke luar banyuwangi sebagian juga luar Jawa,meskipun itu yang order dari teman-teman dan kerabat yang ada di sana dan masih terbatas,” kata Tatik, Jum’at (16/4/2021).
Dengan ramainya pesanan tersebut kini Tatik mampu membuka lapangan pekerjaan bagi para tetangganya. Dengan di bantu oleh beberapa tetangga dan kerabatnya, Tatik biasanya memproduksi jajanan kue kering hingga 500 bungkus setiap harinya.
“Kue yang biasa saya buat ya kue kelemben khas Banyuwangi, kue bagiak, ladrang, kue kuping gajah dan berbagai olahan cemilan tradisional lainya,” katanya.
Tatik mengatakan, produk makanan yang dibuatnya ini dipatok dengan harga terjangkau. Produk dengan berat 250 gram jajanan kering hanya dibandrol dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu saja.
“Bahan baku yang saya pakai murni tanpa ada pengawet kimia, produk tahan hingga 6 bulan lamanya. Saya memang tidak mencampur bahan dengan pengawet apapun, untuk bisa tahan lama kuncinya hanya diteknik pengeringan dan cara pengemasannya. Selain itu harga bisa disesuaikan budget utamanya untuk sovenir hajatan, itu mungkin yang membuat konsumen tetap percaya dengan kami” imbuhnya.
Namun Tatik juga menyampaikan, bila pesanan dimasa pandemi Covid-19 ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi dirinya tetap bersyukur atas hasil yang diterimanya.
“Kurang lebih ada penurunan sekitar 50 persen hingga 60 persen dibanding sebelum pandemi,” tandasnya.
Kedepan Tatik berharap, adanya perhatian dari pemerintah setempat untuk turut membantu mendampingi dan memasarkan produk UMKM di Kecamatan Songgon.
“Saya dan teman – teman usaha UMKM Songgon berharap secara berkelanjutan tetap ada perhatian dan bimbingan. Baik berupa pendampingan kualitas produk dan kuantitasnya, sehingga produk home industri seperti saya ini bisa berkembang serta bisa diterima dipasar lebih luas. Selain itu bisa membantu membuka lapangan kerja di desa” pungkasnya. (Ikhwan/Her)