Akademisi UIN KHAS Jember Gandeng Pokdarwis Banyuwangi Wujudkan Wisata Ramah Muslim

BANYUWANGIHITS.ID – Akademisi dari UIN KHAS Jember, Inayatul Mukaromah, sedang melakukan penelitian tentang destinasi wisata halal kolonial di 13 kecamatan di Banyuwangi.
Wisata halal kolonial ini meliputi bangunan peninggalan kolonial, perkebunan, maupun dam yang dulu dibangunan oleh bangsa kolonial.
“Tolong nanti penelitian saya dibantu, karena 13 kecamatan cukup menguras waktu,” pintanya kepada peserta Jambore Pokdarwis Banyuwangi.
Selain itu Inayatul Mukaromah juga menyinggung soal Wisata Ramah Muslim dalam topik bahasan Jambore Pokdarwis Banyuwangi di Pulau Merah.
Event yang digelar selama dua hari ini, 15-16 Desember 2022, para pengelola destinasi wisata yang ikut dalam Jambore Pokdarwis Banyuwangi serius membahas Wisata Ramah Muslim.
Untuk menuju Banyuwangi sebagai Wisata Ramah Muslim, anggota Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi (APB) tersebut didampingi oleh akademisi dari Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.
Menurut Inayatul Mukaromah, Wisata Ramah Muslim telah lebih dulu ada di Singapura, Inggris bahkan Bosnia. Sementara Indonesia terbilang agak tertinggal soal Wisata Ramah Muslim.
Namun pada 2018 Indonesia berhasil masuk kategori Wisata Ramah Muslim kedua di dunia setelah Malaysia diurutan pertama.
“Tahun 2022 yang punya potensi Wisata Halal di dunia adalah Indonesia. Wisata Halal ini masuk dalam ranah Wisata Ramah Muslim karena menyangkut layanan,” terang akademisi UIN KHAS Jember asal Licin, Banyuwangi.
Ruh pariwisata, lanjut Inayatul Mukaromah, ada di Sapta Pesona, yakni menyangkut pelayanan dan produk.
“Destinasi wisata yang melarang suami istri dalam satu lokasi banyak mudharatnya. Yang suami kesana, si istri disana, terpisah,” katanya. (RED/YAT)