Tutup Iklan X

Alhamdulilah… Perguruan Tinggi di Banyuwangi Akan Gelar PTM

Nampak Depan Bangunan Universitas PGRI Banyuwangi. (Foto : Ikhwan Banyuwangihits.id)

BANYUWANGIHITS.ID – Wakil Presiden Ma’aruf Amin mendorong perguruan tinggi di daerah PPKM level 1 – 3 kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal itu menjadi atensi sejumlah perguruan tinggi di Banyuwangi, mengingat saat ini Kabupaten ujung timur pulau Jawa ini sudah ditetapkan di Level 2 PPKM.

Salah satunya dilakukan oleh Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA), merencanakan PTM. Sejumlah persiapan baik dari sistem maupun teknis pelaksanaan tengah dibahas.

“Jadi tadi sudah diputuskan oleh Direktorat bahwa perkuliahan mulai semester depan terhitung sejak tanggal dua puluh satu September akan diadakan secara luring atau tatap muka. Tapi nantinya tetap ada kebijakan khusus yang mengatur penerapan protokol kesehatan, jadwal dan pengaturan kelas. Saat ini sudah mulai dilakukan penataan,” Kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Uniba Dr. Gatut Rubiono, M.T, Selasa (07/9/2021).

Kemudian, kata Gatut, yang menjadi prioritas dalam PTM ini adalah vaksinasi. Pihak lembaga, hingga kini juga terus menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman selama PTM. Salah satu jalan yakni dengan vaksinasi bagi kalangan tenaga pengajar.

Baca juga :  Kronologi Kecelakaan KA Pandanwangi Tabrak Truk Mogok di Jalur Perlintasan Kereta

“Mengingat vaksinasi menjadi benteng yang dapat melindungi tubuh dari paparan virus sehingga hal itu menjadi penting. Hampir 90 persen warga UNIBA baik dosen, staff dan mahasiswa sudah menjalani vaksinasi. Beberapa yang belum vaksin memang terkendala sejumlah faktor, namun itu terus kita upayakan,” pungkasnya.

Masih Gatut, bagi yang belum vaksin bisa jadi diberikan aturan khusus. Dalam artian sementara tidak diperbolehkan mengikuti pembelajaran secara luring.

“Jadi, bisa jadi akan dibuat semacam sistem hybrid. Sebagian luring dan yang belum vaksin tetap secara daring. Kita juga terus mamantau informasi yang sewaktu-waktu bisa berubah,” tandasnya.

Sementara itu Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono menghimbau agar penerapan PTM di perguruan tinggi dilakukan dengan merujuk pada aturan yang berlaku.

“Tetap harus menyesuaikan dengan Inmendagri No 39 Th 2021 sambil menunggu SE Satgas Kabupaten Banyuwangi,” ungkap Rio sapaan akrabnya.

Masih Rio, turunnya Banyuwangi menjadi zona kuning dan level 2 PPKM ini tentunya membawa titik terang. Artinya akan ada pelonggaran terhadap kegiatan warga dalam berbagai sektor.

“Yang perlu menjadi atensi bersama adalah jangan sampai masuknya Banyuwangi dalam level 2 dan zonasi kuning ini membuat euphoria warga yg bisa menjadikan longgarnya protokol kesehatan dan kemudian berakibat naiknya angka penularan. Mari kita syukuri bersama perbaikan kondisi ini dengan tetap menegakkan protokol kesehatan,” tandasnya. (IKHWAN/DIK)