Tutup Iklan X

Atlet Tinju Banyuwangi Tunjukkan Prestasi Gemilang di Kejuaraan Kapolres Jember Meski Tanpa Dukungan Pemerintah

Atlet Tinju Menerima Penghargaan Dan Medali Dikejuaraan Kapolres Jember (Foto : Pendik Banyuwangihits)

 

Banyuwangihits.id – Atlet tinju amatir Banyuwangi menorehkan prestasi gemilang di Kejuaraan Tinju Kapolres Jember yang berlangsung pada 14-15 Juni lalu. Acara yang digelar di halaman Kantor Satlantas Jember ini menjadi saksi ketajaman pukulan dari para petinju Banyuwangi. Dalam pertandingan tersebut, dua petinju muda berhasil meraih kemenangan impresif dengan Referee Stops Fight (RSF) di ronde kedua.

Muhammad Akbar Saputra (16 tahun) dari Pertina Banyuwangi menunjukkan performa cemerlang dengan menang atas Rizky Tri dari Jember dalam kelas Junior Putra 71 Kg. Sementara Salim Bahres (18 tahun), juga dari Pertina Banyuwangi, berhasil mengalahkan Kade’ Wisnu dari Probolinggo di kelas Senior Putra 60 Kg.

Meskipun tidak mendapatkan dukungan finansial dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk keikutsertaan mereka di Pekan Olahraga Provinsi VIII karena diberhentikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur M Nabil yang disebabkan Insiden tragis yang menimpa salah satu atlit tinju kabupaten lain saat berlaga. Namun semangat para atlet Pertina Banyuwangi tetap membara. Mereka membuktikan kemampuan mereka di Kejuaraan Tinju Kapolres Jember dengan performa yang luar biasa.

Baca juga :  DPR RI Dina Lorenza Serap Aspirasi Ibu-ibu Posyandu di Banyuwangi

Ketua Pertina Banyuwangi, Randi HS, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini meskipun tantangan dan intrupsi dari sasana lain yang tidak terdaftar.

“Kami sangat menyesal dengan intrupsi yang terjadi selama technical meeting, tetapi ini tidak menghalangi semangat dan performa hebat para petinju Banyuwangi,” ujarnya.

Ketua Real Boxing Camp Banyuwangi, Febri Saputra, S.H., telah mengambil langkah hukum terkait kejadian ini supaya para atlit asuhannya mendapat perlakuan yang setara dengan atlet lainnya.

“Kami akan melaksanakan Sports Law Action sesuai AD ART Pertina dan hukum keolahragaan untuk menjaga sportifitas dalam manajemen olahraga,” tegasnya.

Pertina Banyuwangi mengirimkan total lima petinju dari tiga sasana yang direkomendasikan, yaitu yaitu, Mirah Boxing Camp, Real Boxing Camp dan Minak Jinggo tetapi di acara pertandingan muncul sasana lain dari Banyuwangi. Namun munculnya sasana lain tanpa izin menjadi catatan tersendiri bagi pengurus olahraga di daerah ini.
Atas hal ini, Febri Saputra mengunjungi kantor KONI Banyuwangi untuk menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki manajemen olahraga di daerah tersebut. Afan Ruli A, S.Pd., Sekretaris KONI Banyuwangi, menegaskan komitmen untuk meningkatkan sistem keolahragaan di masa depan.
“Kami akan memastikan semua kegiatan olahraga di Banyuwangi terencana, terstruktur, dan terukur, untuk mendukung prestasi yang maksimal,” ucapnya. (SUC)