Demam Berdarah Merebak di Rogojampi, Nakes Gencarkan Fogging
Banyuwangihits.id – Sebanyak 48 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. Bahkan, meski sudah mendapat perawatan medis, 3 orang di antaranya meninggal dunia.
Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi, langsung mengambil langkah untuk menekan penyebaran DBD. Fogging digencarkan di sejumlah perkampungan yang dinilai memiliki potensi terjadinya penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti itu.
Perkampungan yang menjadi sasaran fogging di antaranya Kampung Pabrikan, Dusun Maduran, dan daerah perumahan Concrong, Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Rogojampi.
Kepala Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi, drg Ai Nurul Hidayah menyebut, pada Januari 2024 ditemukan tujuh kasus DBD, Februari 2024 ada empat kasus, dan Maret ada tujuh kasus.
“Jadi selama Januari hingga Maret 2024 ada 18 kasus, semua pasien sudah tertangani dengan baik,” ungkapnya.
Namun, pada April 2024, terdapat lonjakan pasien DBD cukup drastis, yakni mencapai 48 orang. Dari jumlah itu, 3 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
“Wilayah kami itu ada enam desa, 48 warga terkena DBD itu ya di enam desa itu,” jelasnya.
Nurul membeberkan, 48 pasien DBD itu berasal dari Desa Rogojampi sebanyak 31 orang, Desa Kedaleman 5 orang, Desa Karangbendo 5 orang, Desa Pengatigan 1 orang, Desa Gitik 5 orang, dan Desa Lemahbang Dewo 1 orang.
“Paling banyak Desa Rogojampi, tiga penderita DBD yang meninggal itu dari Desa Rogojampi ini,” katanya.
Nurul menjelaskan, setelah kasus tersebut, pihaknya langsung menerjunkan kader jentik (jumantik) untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk di bak mandi milik warga atau tetangga dari penderita DBD. Selain itu, dilakukan abateisasi sekaligus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga tentang pemberantasan sarang nyamuk. (IND/DIK)