Disperta Dorong Petani Banyuwangi Beralih ke Sistem Pertanian Organik

Banyuwangihits.id – Program Jagoan Tani kini telah menghasilkan banyak kelompok tani yang memproduksi pupuk organik sendiri, seperti Nitrogen Fosfor Kalium (NPK) cair dari limbah dapur dan kotoran hewan. Bupati Ipuk Festiandani mengapresiasi upaya ini dan mengharapkan semakin banyak petani yang berinovasi dalam memproduksi pupuk organik, yang terbukti dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hasil produksi.
Bupati juga menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik saat mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rogojampi. Ia menugaskan Dinas Pertanian dan para penyuluh untuk terus mendampingi dan melatih petani agar mampu memproduksi pupuk organik sendiri.
Dalam hal ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mendorong kelompok tani untuk beralih ke sistem pertanian organik. Langkah ini bukan tanpa alasan, melainkan memiliki tujuan untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, H. Arief Setiawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah memfasilitasi pengembangan inovasi kelompok tani melalui pendampingan penyuluh dan program Jagoan Tani. Program ini tidak hanya mengajarkan pembuatan pupuk, tetapi juga penerapan sistem pengelolaan hasil produksi secara digital untuk efisiensi.
“Menggunaan pupuk organik dapat mengurangi biaya produksi hingga 30-50 persen, dan meningkatkan keuntungan petani. Di wilayah kerja BPP Rogojampi, hampir semua desa telah menerapkan sistem penanaman organik. Penyuluh di wilayah tersebut terus mendorong dan mendampingi kelompok tani untuk berinovasi, terutama dalam pembuatan pupuk organik,” terang Arief saat diwawancara tim Banyuwangihits.id.
Koordinator BPP Rogojampi, Feby Cahayaningrum, menyebutkan bahwa mereka rutin melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik di 20 desa. Saat ini, semua desa di wilayah kerja mereka telah menerapkan sistem organik untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
“Terlebih sudah ada tiga kelompok tani yang mendapat sertifikasi organik,” pungkas Feby. (GAN/SUC)