Tutup Iklan X

Dorong Pengelolaan Keuangan Di Kalangan Pelajar, Bupati Ipuk Launching Program E-Saku

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat Hadiri Launching Program E-Saku, Senin (26/8). Foto : Ganda Banyuwangihits

BANYUWANGIHITS.ID – Dorong peningkatan literasi dan inklusi di sekolah, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama Bank Jatim launching program e-saku di SMP Negeri 1 Banyuwangi. Dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, dan Kepala Cabang Bank Jatim Banyuwangi, progam tersebut diapresiasi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

“Saya mengapresiasi serta mendukung program yang diinisiasi oleh Bank Jatim dalam memberikan edukasi kepada pelajar SD dan SMP. Tentang bagaimana mengelola keuangan secara cerdas lewat uang sakunya, ” ucap Ipuk saat melaunching program e-saku, Senin (26/08/24).

Ipuk mengatakan, manfaat layanan e-saku dapat mengatur transaksi uang saku pelajar dilakukan secara cashless. Terlebih literasi keuangan adalah kunci membangun masa depan lebih baik. Dengan belajar mengelola uang secara bijak sejak dini, pelajar dapat menjadi lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

” Sekaligus menumbuhkan kebiasaan menabung sejak dini,” kata Ipuk Fiestiandani.

Baca juga :  Langkah Kolektif: Konfercablub GMNI Banyuwangi 2025 Dimulai

Bupati Ipuk berharap, ke depan program ini juga bisa dikolaborasikan dengan Program Siswa Asuh Sebaya (SAS) Banyuwangi. Program SAS merupakan program gotong royong siswa menyisihkan uang saku untuk membantu temannya yang kurang mampu. Program ini telah menghimpun dan menyalurkan dana hingga Rp. 21 miliar.

“Harapannya, siswa yang menyisihkan uang sakunya untuk SAS juga cukup melakukan tapping. Sehingga uang saku yang terkumpul di program SAS bisa dikelola dengan lebih mudah dan akuntabel,” harap Ipuk.

Kepala Bank Jatim Banyuwangi Ridholi Ichwan, menjelaskan program E-Saku saat ini sudah dimulai di tiga sekolah yakni SDN Model Banyuwangi, SDN Penganjuran 4 dan SMPN 1 Banyuwangi.

“Kami berharap pelajar semakin teredukasi untuk melakukan transaksi cashless dan tentunya juga semangat untuk menabung, menyisihkan sebagian dari uang saku yang mereka terima,” kata Ridholi. (GAN/SUC)