Tutup Iklan X

Gelar Reses Anggota DPRD, Michael Edy Hariyanto Selalu Berusaha Wujudkan Keinginan Masyarakat

Michael Edy Hariyanto, S.H., M.H. Saat Reses di Desa Kaligung, Blimbingsari, Banyuwangi, Rabu (08/11)

 

Banyuwangihits.id – Setiap melaksanakan kegiatan reses, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi dari fraksi Demokrat, Michael Edy Hariyanto, S.H., M.H. selalu berusaha mewujudkan seluruh keinginan masyarakat. Hal itu juga dilakukan Michael saat reses di Desa Kaligung, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (08/11/23).

Dalam reses tersebut, berbagai permintaan dan permasalahan disampaikan oleh warga. Permintaan seperti pembangunan jalan, pembuatan sumur bor, permintaan modal UMKM, serta pembangunan saluran irigasi. Permasalahan juga tak luput disampaikan warga, salah satunya yakni insentif guru ngaji.

Insentif guru ngaji dikeluhkan oleh Mashud dari Dusun Krajan. Mashud bercerita, saat masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), guru ngaji rutin mendapatkan insentif. Namun, saat ini hal itu tidak lagi berlaku.

“Pertanyaan saya, permasalahannya apa? Guru ngaji dan guru TPQ banyak memberikan kontribusi terhadap masyarakat,” ungkapnya.

Menanggapi pernyataan Mashud, Michael menjelaskan, pihaknya sudah menganggarkan dana untuk guru ngaji, bahkan guru-guru agama lainnya. Namun, dana tersebut rupanya belum sampai kepada yang bersangkutan. Ia pun menegaskan akan meninjau ulang perkara tersebut.

Baca juga :  Ditinggal Jaga Warung Dapur Warga Cluring Alami Kebakaran

“Nanti saya bicara lagi melihat kenapa kok belum. Sudah ada duitnya. Sudah ada datanya. Tapi kok belum terbagi,” terangnya.

Selanjutnya, pembangunan infrastruktur datang dari beberapa warga, di antaranya Arif Rahman Hakim meminta dibangunkan sarana pengairan, Agung Dwi Darmawan ingin jalan masuk ke Desa Kaligung diperbaiki, dan Pahing yang ingin dibuatkan sumur bor.

Menjawab permintaan para warga, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat Kabupaten Banyuwangi memastikan akan menganggarkan dana untuk membangun infrastuktur tersebut di tahun 2024 mendatang.

“Pasti saya berikan. Alamatnya yang lengkap supaya besok segera tercatat. Tahun 2024 bisa dilaksanakan,” ucapnya.

Tidak sampai di situ, salah satu warga juga meminta difasilitasi untuk modal pembuatan usaha. Usaha tersebut merupakan usaha yang banyak ditekuni oleh ibu-ibu di Desa Kaligung, yakni pembuatan manik-manik.

“Ajenge ngusulaen manik-manik. Usaha monte. Butuh dana. Biar maju gitu pak desanya pak,” pinta Rika Irmawati.

Baca juga :  Tersenggol Bus Pandawa, Pengendara Roda Dua Asal Gambiran Alami Patah Tulang

Michael menjelaskan, jika usahanya ingin dibantu dana, ibu-ibu di Desa Kaligung harus membuat kelompok masyarakat (pokmas) terlebih dahulu. Karena bantuan dari pemerintah tidak bisa diberikan kepada perorangan. Ia juga menambahkan, untuk bantuan dana dengan jumlah besar perlu adanya Menkumham.

“Jadi, Pokmas kalau mau kecil-kecil dulu boleh. Kalau mau kepingin besar, harus mulai sekarang buat Menkumham,” terangnya. (HER/IND)