Jurnalis Banyuwangi Gelar Diskusi, Soroti Peran Pers dalam Kemajuan Daerah : Jelang Pilkada Rawan Muncul Berita Hoax

Banyuwangihits.id – Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Wilayah Banyuwangi menyelenggarakan diskusi “Pojok KJJT” dengan tema “Peran Pers dalam Kontrol Sosial, Sejauh Mana Mampu Mendukung Kemajuan Banyuwangi?”. Acara yang berlangsung di kantor Sekretariat KJJT, Jl. Ikan Arwana Gang 1, Kelurahan Kertosari, Sabtu (8/6) ini menarik minat banyak jurnalis lokal untuk berbagi pengalaman dan wawasan demi peningkatan kualitas jurnalistik di wilayah tersebut.
Sejumlah narasumber juga turut hadir, yakni Muhibut (Pimred Media), Suripto Wijaya, SH. (Praktisi Hukum), dan Ricky Sulivan ketua KJJT Banyuwangi, serta Setyo dari Humas Polresta Banyuwangi.
Ricky Sulivan, yang akrab dipanggil Erik, menyatakan bahwa diskusi ini terbuka untuk semua jurnalis dengan tujuan menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan manajemen perusahaan pers sesuai aturan Dewan Pers. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas jurnalistik baik dari aspek penulisan maupun pemahaman aspek hukum. Erik menegaskan bahwa pers adalah pilar keempat demokrasi yang berperan sebagai pengawas sosial dan kontrol atas kebijakan publik.
“Kami menyadari bahwa jurnalis cenderung terjebak dalam pemberitaan dangkal dan sensasional dibandingkan liputan mendalam mengenai isu-isu penting seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. Ini menjadi evaluasi bagi kami,” ujar Erik.
Ia juga menyoroti independensi pers yang diragukan serta keterbatasan sumber daya yang menghambat kualitas pemberitaan. Sementara itu, Setyo mengapresiasi para jurnalis yang mampu memberikan berita dan informasi yang berbobot dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kegiatan positif seperti ini diharapkan dapat terus dilanjutkan, terutama menjelang Pemilukada pemilihan Bupati tahun 2024 pada bulan November nanti, untuk upaya menjaga kondusifitas di wilayah Banyuwangi,” ungkap Setyo.
Suripto Wijaya, SH, sebagai narasumber yang bergerak dibidang hukum mengajak para jurnalis untuk terus meningkatkan kualitas dan sering berdiskusi agar terhindar dari tindakan yang melanggar kode etik dan terhindar dari tindak pidana. Muhibut Taubari, seorang jurnalis senior Banyuwangi, menekankan pentingnya profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik.
“Semua insan pers harus menjalankan profesinya sesuai tugas pokok dan fungsinya secara efisien dan profesional. Buatlah berita sesuai kaidah jurnalistik, secara berimbang. Saya harap pertemuan seperti ini harus rutin dilakukan, karena sangat bermanfaat untuk memperbaiki kualitas jurnalisme di Banyuwangi,” ujarnya.
Diskusi ini diakhiri dengan semangat kebersamaan dan tekad untuk terus memperbaiki kualitas jurnalistik di Banyuwangi demi kemajuan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. (GAN/CUS)