Kebakaran Landa Bangunan Semi Permanen di Tukangkayu Banyuwangi

BANYUWANGIHITS.ID – Sebuah bangunan semi permanen yang berfungsi sebagai tempat parkir mobil dan gudang sementara di Jalan Udang Windu, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, dilalap si jago merah pada hari ini. Peristiwa kebakaran ini diduga dipicu oleh kebocoran gas LPG, Rabu 19 November 2025.
Menurut data laporan, bangunan tersebut dimiliki oleh Bambang kemudian bangunan tersebut disewakan kepada Mohammad Noor, yang beralamat di Jln. Udang Windu, Tukangkayu, Banyuwangi.
Kebakaran bermula ketika istri pemilik rumah, Mohammad Noor, sedang memasak untuk para pekerja bangunan. Berdasarkan kronologi kejadian yang dijelaskan, saat istri pemilik rumah sedang memasak untuk para tukang bangunan, tiba-tiba gas LPG yang diletakkan di bawah kompor bocor dan menyebabkan kebakaran. Istri pemilik rumah segera melaporkan kejadian ini kepada suaminya.
Setelah menerima laporan, Mohammad Noor segera memeriksa keadaan serta meminta bantuan warga untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya dan mengeluarkan dua mobil yang terparkir di dalam. Zulifah, seorang warga lainnya menghubungi Call Center Pemadam Kebakaran.
Saat kejadian, bangunan dapur milik Mohammad Noor diketahui sedang dalam perbaikan, sehingga peralatan dapur dipindahkan sementara ke area bangunan parkir dan gudang.
Sumber awal api diidentifikasi berasal dari kebocoran gas yang keluar dari regulator dan mengenai api kompor, kemudian membesar dan menyambar meja kayu serta menjalar ke bahan triplek dan bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu dan bambu.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Banyuwangi segera merespon laporan yang masuk atas nama Zulifah Noviandari, seorang warga yang melaporkan kejadian tersebut.
Tiga unit mobil pemadam, yaitu Ayaxx 03, Fire Doom 04, dan Firedome 05, dikerahkan ke lokasi. Setibanya di lokasi, petugas segera melakukan tindakan pemadaman. Mereka menggunakan dua nozzle untuk mengendalikan api, di mana satu nozzle difokuskan pada titik utama api dan satu nozzle lainnya digunakan pada bagian samping-samping untuk memutus jalur api agar tidak menyebar.
Setelah api utama berhasil dipadamkan, petugas melakukan langkah pendinginan dan overhaul dengan membongkar triplek guna memastikan tidak ada bara api tersembunyi yang dapat memicu penyalaan ulang (re-ignition).
Penyebab utama kebakaran ini diduga kuat adalah kebocoran gas LPG. Meskipun upaya penyelamatan berhasil mengeluarkan dua unit mobil, kerugian material akibat kerusakan pada bangunan semi permanen tersebut ditaksir mencapai Rp3.000.000 (Tiga Juta Rupiah).
(Redaksi)
