Kebo-keboan Alasmalang 2024: Tradisi Unik yang Menghidupkan Budaya dan Pariwisata Banyuwangi
Banyuwangihits.id – Tradisi Kebo-keboan Alasmalang kembali digelar pada 21 Juli 2024 dengan kemeriahan yang luar biasa. Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan bupati Banyuwangi, Asisten Administrasi Bupati, jajaran polisi, TNI AL, TNI AD, dan seluruh kepala desa se-Kecamatan Singojuruh. Meski berhalangan hadir, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turut memberikan sambutan secara virtual.
Acara dibuka dengan iringan gamelan dan tarian tradisional yang memukau para penonton. Setelah itu, doa bersama dipanjatkan untuk keselamatan dan keberkahan seluruh masyarakat. Dalam sambutan virtualnya, Bupati Ipuk Fiestiandani, menekankan pentingnya pelestarian budaya Kebo-keboan sebagai aset dan daya tarik wisatawan.
“Tradisi Kebo-keboan ini adalah bagian penting dari warisan budaya kita yang harus kita jaga dan lestarikan. Selain sebagai bentuk syukur dan doa bersama, kegiatan ini juga memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian lokal. Kami sangat berkomitmen untuk terus mendukung dan mempromosikan tradisi ini agar tetap hidup dan dikenal luas.” Ujarnya.
Setelah sesi ramah tamah dan makan bersama, acara dilanjutkan dengan kegiatan ider bumi, sebuah prosesi yang mengelilingi desa sebagai simbol penjagaan dan perlindungan desa. Acara puncak Kebo-keboan dimulai dengan penampilan peserta yang berdandan menyerupai kerbau (kebo), lengkap dengan tubuh yang dihitamkan. Ribuan penonton terlihat antusias mengikuti acara, bahkan rela terkena olesan hitam dari para peserta.
Suasana semakin meriah ketika acara berlanjut ke guyangan kebo-keboan, di mana para “kebo” berguling-guling di kubangan lumpur. Ini adalah bagian yang paling ditunggu-tunggu, mencerminkan semangat dan antusiasme masyarakat dalam merayakan tradisi ini.
Kebo-keboan adalah tradisi rutin yang dilaksanakan setiap bulan Suro dalam penanggalan Jawa. Tujuannya adalah untuk menangkal wabah penyakit dan memohon keselamatan serta dijauhkan dari berbagai gangguan dan cobaan yang bisa menimpa masyarakat.
Dengan suasana yang penuh kegembiraan dan kekhidmatan, tradisi Kebo-keboan Alasmalang tahun ini berhasil menyedot perhatian ribuan warga dan wisatawan, menunjukkan bahwa warisan budaya Banyuwangi tetap hidup dan terus berkembang. (YOG/SUC)