Tutup Iklan X

Kembali Beri Solusi Petani Kepundungan, Michael Edy Hariyanto Ajak Masyarakat Laporkan Pedagang Pupuk Nakal

Kegiatan Serap Aspirasi yang Digelar Partai Demokrat di Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (14/10)

 

Banyuwangihits.id – Partai Demokrat Kabupaten Banyuwangi gelar kegiatan serap aspirasi di Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (14/10/23). Dalam kegiatan tersebut, salah satu warga bernama Lasmiati mengeluhkan kelangkaan pupuk.

Bahkan, pengalaman buruk pernah dialami suami Lasmiati saat membeli pupuk. Pasalnya, oknum penjual pupuk tidak memperbolehkan pembeli membeli pupuk jika tidak sekaligus dengan obat.

“Katanya pemerintah memberikan berkali-kali ketahanan pangan. Tapi nyatanya sampai sekarang untuk mencari pupuk itu saja beli, Pak, tidak ada. Beli saja tidak ada. Sampek pusing, Pak. Ini mau beli, Pak. Bukan mau minta. Susah sekali. Di toko aja kita mau beli ‘Kamu kalau nggak beli obat di sini, kamu nggak saya kasih pupuk’ Itu jawaban apa, Pak? Mau beli pupuk, harus beli obat,” kata Lasmiati.

Menanggapi keluhan Lasmiati, Ketua Partai Demokrat Kabupaten Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, S.H., M.H. mengatakan akan menindak tegas oknum penjual pupuk yang menyulitkan rakyatnya.

Baca juga :  Balita Terpeleset dan Hanyut di Sungai Sobo saat Bermain, Tim SAR Lakukan Pencarian Intensif

“Kalau ada kios, khususnya Srono wilayah saya, kalau ada kios yang melakukan seperti itu, laporkan ke saya, akan saya pecat kios itu. Jadi laporkan ya, Gus Mukhlas dan Pak Bambang, dan semua tokoh-tokoh yang ada di sini. Kalau ada kios yang menekan seperti itu, laporkan ke saya, dan saya pecat kiosnya. Dan sampeyan silakan buka kios sendiri. Ndak boleh untuk paketkan obat,” tegas Michael.

Ketua partai berlogo bintang mercy itu juga meminta masyarakat untuk melaporkan kios yang menjual pupuk dengan harga tinggi.

“Yang subsidi sama tetap. Kalau ada yang mahal dari itu, laporkan saya. Jadi kalau ada yang lebih mahal Rp225 ribu, kalau di sini ada kios yang pedagangnya, dengarkan. Saya tidak mau petani disiksa atau dipermainkan. Harus menjual Rp225 ribu. Kalau tidak, lebih baik nggak usah jual pupuk kiosnya. Akan saya ganti,” ujarnya. (IND/DIK)