Kunjungi Lapas Banyuwangi, PK Ahli Utama Tekankan Sinergi dan Kolaborasi untuk Capai Target Kinerja

Banyuwangihits.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menerima kunjungan kerja dari Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ajub Sutarman, bersama Nugroho pada Senin (9/9). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka monitoring, sosialisasi, serta telaah kebijakan terkait program pemasyarakatan, dan diikuti oleh perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Korwil Jember.
Sebelum memberikan arahan, kedua pejabat tersebut mengunjungi ruang layanan dan area pembinaan membatik di Lapas Banyuwangi. Mereka menilai bahwa pelayanan yang diberikan oleh Lapas Banyuwangi telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam arahannya, Ajub menekankan pentingnya sinergi dan kerjasama, baik secara internal maupun dengan pihak eksternal, dalam mencapai target kinerja dan meningkatkan kegiatan pembinaan.
“Komitmen membangun sinergi dan kerjasama akan menghasilkan solusi terbaik untuk pencapaian target kinerja serta peningkatan pembinaan,” jelas Ajub.
Sementara itu, Nugroho memberikan perhatian khusus pada optimalisasi kegiatan pembinaan di Lapas, termasuk upaya meningkatkan akreditasi pondok pesantren di Lapas Banyuwangi sebagai bagian dari pembinaan berbasis agama.
“Akreditasi pondok pesantren akan menjamin kualitas pembinaan dan menghasilkan santri-santri yang lebih berkualitas,” ujar Nugroho.
Nugroho juga mengapresiasi produk hasil karya Warga Binaan Lapas Banyuwangi, yang dinilai memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk komersial di pasar. Ia menekankan perlunya peningkatan dalam aspek pemasaran agar produk tersebut lebih dikenal masyarakat luas.
“Dengan promosi yang maksimal, produk karya Warga Binaan ini akan memiliki daya saing yang lebih baik,” tambahnya.
Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono, berkomitmen untuk segera menindaklanjuti arahan yang diberikan oleh PK Ahli Utama.
“Arahan tersebut sejalan dengan upaya kami dalam meningkatkan kinerja dan kualitas pembinaan di Lapas Banyuwangi,” tutup Agus.(DIN/SUC)