Tutup Iklan X

Miris, Anak Kelas Lima SD di Wongsorejo Nekat Akhiri Hidup di Kandang Sapi

TKP Gantung Diri Anak Kelas 5 SD di Wongsorejo, Banyuwangi, Senin (22/01)

 

Banyuwangihits.id – seorang siswa berusia 11 tahun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kapolsek wongsorejo AKP Eko Darmawan mengungkap, korban melancarkan aksinya di kandang sapi, Dusun Krajan RT 07 RW 03, Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi pada Senin (22/01/24).

“Korban ditemukan gantung diri di kandang sapi yang berada di depan rumahnya sekitar pukul lima pagi,” kata AKP Eko Darmawan kepada Jurnalis Banyuwangihits.

AKP Eko Darmawan menjelaskan, korban bernisial EF (11) yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 5 ditemukan oleh ayah tiri korban bernama Moh Anshori (54). Saat itu, Moh Anshori yang hendak memberi makan sapi justru menemukan anaknya dalam keadaan gantung diri menggunakan tali tampar yang diikat di tangga bambu di atas kandang.

Melihat pemandangan tersebut, Moh Anshori terkejut dan berteriak. Selanjutnya, korban diturunkan dan dibawa ke rumah bersama paman korban bernama Miswan (60).

Baca juga :  Kemacetan Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Ketapang dan Tanjung Wangi Akibat Gangguan Penyeberangan

Keluarga korban pun melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Sumberkencono, diteruskan kepada Polsek Wongsorejo dan Puskesmas Bajulmati.

“Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Puskesmas Bajulmati, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya ada bekas jeratan tali tampar,” terang Kapolsek Wongsorejo.

Berdasarkan keterangan dari keluarga, sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda korban akan melakukan aksi gantung diri. Sementara, guru korban menyebut, sehari sebelumnya, korban terlihat murung dan tidak ceria seperti biasanya.

Saat dilakukan pemeriksaan terhadap HP korban, diketahui korban sering melihat video YouTube seperti cerita berjudul “Awalnya Diremehkan Lalu Menaklukan Iblis Terkuat dan Menjadi Murid Tak Terkalahkan”.

Untuk diketahui, EF (11) diangkat menjadi anak oleh pasangan suami istri Moh Anshori dan Misrihati sejak berusia 2 tahun.

“Setelah koordinasi dengan orang tua kandung korban yang saat ini masih berada di Ponorogo, jenazah korban diminta untuk segera dibawa ke RSUD Blambangan guna dilakukan autopsy,” tandas AKP Eko Darmawan. (IND/DIN)