Pelaku Penganiyaan KH Affandi Musyafa Sempat Rekayasa Cerita

BANYUWANGIHITS.ID – Di balik pengungkapan kasus dugaan penganiyaan yang menimpa Ketua MUI Pesanggaran KH Affandi Musyafa ada cerita menarik.
Bagaimana cara polisi membongkar motif dari Darmanto (SDM) sampai tega menyerang dan melukai pengasuh KH Affandi Musyafa tidak banyak diketahui.
Selama dalam perjalanan dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran menuju Polsek Pesanggaran keterangan Darmanto (34), berubah – ubah.
Pelaku sempat mengaku tak sadar dan seolah dikuasai mahluk lain sehingga melakukan penyerangan terhadap Ketua MUI Pesanggaran KH Affandi Musyafa.
Itu semua ternyata hanya cerita rekayasa Darmanto sesaat setelah ditangkap Forpimka Kecamatan Pesanggaran, Kapolsek AKP Subandi, Danramil Kapten Inf Makali dan Camat Agus Mulyono di dekat Puskesmas Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.
Semua cerita karangan itu kemudian diakui Darmanto. Pria asal Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, itu akhirnya mengaku sakit hati kepada KH Affandi Musyafa yang telah menegurnya karena sering masuk asrama putri Ponpes Al Hidayah.
Pengakuan motif penyerangan ini diakui oleh Darmanto ketika diperiksa di Polsek Pesanggaran. Sebelum dimintai keterangan, pria yang baru 15 hari tinggal bersama KH Affandi Musyafa itu diajak singgah di sebuah warung oleh rombongan Forpimka Kecamatan Pesanggaran untuk makan.
“Kita suruh makan, pelaku minta sop. Kita kasih rokok juga,” kisah Kapolsek Pesanggaran AKP Subandi.
Ketika dalam perjalanan melarikan diri, Darmanto tidak banyak membawa bekal. Pelaku pun tak membawa pakaian ganti.
“Hanya membawa roti dan HP yang dikemas dalam tas plastik. Uang yang dibawa pun hanya Rp 80 ribu,” ungkap AKP Subandi.
Bekal uang Darmanto yang minim menguntungkan polisi yang melakukan pengejaran. Karena pergerakan pelaku meninggalkan Banyuwangi menjadi lambat.
“Di Buk Putih Kecamatan Siliragung ada yang melihat pelaku jalan kaki. Kemudian menumpang kendaraan yang melintas. Sampai Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, jalan lagi,” ungkap Kapolsek Pesanggaran.
Andai uang Darmanto banyak bisa jadi terduga pelaku penganiayaan terhadap KH Affandi Musyafa akan sulit dikejar. Dengan mudah pria asal Palembang, Sumatera Selatan, tersebut naik angkutan umum menuju Surabaya dan lanjut menuju Sumatera.
“Itu diakui oleh Darmanto waktu kita tangkap. Uang yang terbatas membuatnya susah untuk melarikan diri,” ujar Kapolsek Pesanggaran. (RED/YAT)