Bulog Jamin Stok Pangan di Banyuwangi Aman Selama Puasa dan Lebaran.
![Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (Kanan) Mengecek Ketersedian Beras di Gudang Bulog Banyuwangi. (Foto: Irham Banyuwangihits)](http://banyuwangihits.id/whugloag/2021/04/WhatsApp-Image-2021-04-19-at-13.33.51.jpeg)
BANYUWANGI-Badan Urusan Logistik (Bulog) Banyuwangi, Jawa Timur, menjamin ketersedian pangan terutama komuditi beras selama bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri cukup.
Wakil Kepala Bulog Banyuwangi Moehari mengatakan, Untuk ketersedian beras medium di Bulog Banyuwangi mencapai 20 ribu ton lebih.
”Jumlah itu, masih bisa terus bertambah karena hingga pertengan bulan April ini, Bulog terus melakukan penyerapan gabah petani,”kata Moehari Senin (19/4/2021)
Menurut Moehari, dari jumlah beras yang ada, tidak hanya cukup untuk ketersedian puasa dan Hari Raya Idul Fitri saja, melainkan stok tersebut, bisa mencukupi ketersedian beras masyarakat Banyuwangi, hingga 2 tahun ke depan. Sebab, rata-rata kebutuhan beras masyarakat Kabupaten uung Timur Pulau Jawa ini berkisar antara 1200 ton per bulan.
“Itu bisa bertambah lagi karena kita melakukan terus penyerapan-penyerapan ke depan. Dan untuk ketahanan stoknya insya allah 1 sampai 2 tahun ke depan untuk Banyuwangi aman. Kalau untuk penyerapan sampai sekarang ini kurang lebih 5400 setara beras, sampai terus kita semaksimal mungkin melakukan penyerapan pembelian gabah beras,”ujur Moehari
Moehari menambahkan, sedangkan untuk serapan gabah hingga April ini mencapai 5400 ton setara beras dari target 11 ribu ton serapan gabah petani selama tahun 2021.
“Bulog optimis target serapan gabah dari petani itu akan tercapai, dengan harga yang sudah ditentukan,” tambah Moehari
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani Azwar Anas mengatakan, dengan stok beras yang mencapai 20 ton tersebut, bisa dipastikan Banyuwangi surplus beras cukup Banyak. Sehingga Masyarakat Banyuwangi diminta tidak perlu khawatir ketersedian beras selama bulan puasa hingga lebaran nanti.
“Hanya saja saat ini yang menjadi pekerjaan rumah kita Pemerintah Banyuwangi, mengatur kembali pola tanam padi petani agar masa panen tidak bersamaan yang berimbas dengan turunya harga gabah di tingkat petani. (Irham/Her)