Pemkab Banyuwangi Fasilitasi Kursus Gratis untuk Masyarakat
Banyuwangihits.id – Sekitar 600 warga mengikuti kursus gratis yang digelar oleh Pemkab Banyuwangi dalam program Banyuwangi Ayo Kursus. Setidaknya terdapat 14 jenis kursus yang dapat dipilih oleh peserta. Seperti barista, pangkas rambut, bahasa asing, pariwisata dan perhotelan, tata rias pengantin, tata boga, tata busana, hingga pelatihan berbasis digital seperti bahasa pemrograman, content creator, desain grafis, dan digital marketing.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, program tersebut merupakan usaha Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan pendidikan vokasional, dengan harapan warga lebih mudah mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha secara mandiri.
“Selain itu juga memberikan life skill berupa soft skill dan hard skill yang ujungnya nanti mereka sudah memiliki ketrampilan tertentu dalam memasuki dunia kerja ataupun bekal berwirausaha secara mandiri,” kata Bupati Ipuk saat membuka Banyuwangi Ayo Kursus secara virtual di SMKN 1 Glagah, Banyuwangi, Sabtu (17/03/24) sore.
Menurut Bupati Ipuk, program yang telah memasuki tahun ketiga ini adalah inisiatif pelatihan keterampilan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian warga Banyuwangi.
“Semoga dengan banyaknya pilihan keterampilan ini, masyarakat Banyuwangi bisa terampil dan bisa mengimplementasikan skill nya di dunia kerja ataupun wirausaha,” harapnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno memaparkan, Banyuwangi Ayo Kursus dilaksanakan selama 15 hari, mulai 16 Maret hingga 30 Maret 2024. Program ini menyediakan 47 kelas yang tersebar di beberapa lokasi se-Banyuwangi dan menggandeng 6 SMK, dan 25 lembaga kursus pelatihan di Banyuwangi.
Tidak hanya itu, Pemkab Banyuwangi juga bermitra dengan Bank BPR Jatim untuk dapat membantu permodalan usaha para peserta.
“Pola pengajarannya adalah project based learning. Jadi outputnya, para peserta pelatihan diharuskan menghasilkan karya yang nantinya akan dinilai oleh para pengajar,” jelas Suratno.
Selain itu, para peserta nantinya akan mendapatkan pendampingan produk industri rumahan, sertifikasi halal, dan pelatihan digital marketing termasuk desain kemasan produk, dan lainnya.
“Dengan pendampingan ini kami berharap, para peserta bukan hanya bisa memulai karir atau usahanya, tapi juga bagaimana mempertahankan usahanya agar sustainable,” terang Suratno. (IND/DIK)