Tutup Iklan X

Klaster Pesantren dan Jiarah Ditemukan di Banyuwangi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr Wiji Lestariono. (Foto: Hermawan Banyuwangi Hits)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr Wiji Lestariono. (Foto: Hermawan Banyuwangi Hits)

BANYUWANGI, Banyuwangihits- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, kembali menemukan sejumlah klaster di daerahnya.  Belum tuntas  klaster hajatan, kini muncul 2 klaster lagi, yaitu Klaster pesantren dan klaster jiarah Wali Songo.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi Wiji Lestariono mengatakan,  untuk klaster pesantren ditemukan  di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.

”Ada sekitar 28 santri di salah satu pondok pesantren  positif Covid-19,”papar Rio sapaan akrab Wiji Lestariono

Selain klaster pesantren, di daerah yang sama juga ditemukan klaster Jiarah Wali Songo.  Ada sekitar 11 orang dinyatakan positif Covid-19 setelah sebelumnya mengikuti kegiatan jiarah Wali Songo yang digelar oleh masyarakat sekitar.

Tim satgas kecamatan setempat saat ini sedang melakukan treacing lebih lanjut terhadap kontak erat peserta jiarah Wali Songgo tersebut.

“Ini di wilayah Kecamatan Blimbingsari di suatu pondok ini juga terjadi lonjakan kasus sejumlah 28 orang santri yang positif. Kemudian yang selanjutnya adalah masih di wilayah Kecamatan Blimbingsari, ada klaster yang disebut klaster Wali Songo, ini karena orang-orang yang terdekasi positif adalah mereka yang telah mengikuti ziarah Wali Songo,”ujar Rio Senin (21/6/2021)

Baca juga :  Tampung Aspirasi Mahasiswa, Michael Edy Hariyanto, S.H.,M.H., Rela Duduk di Jalan

Sedangkan, untuk klaster hajatan sendiri penyebaranya semakin meluas. Selain ditemukan di Desa Ringinpitu Kecamatan Tegaldelimo, Klaster serupa juga ditemukan di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.

“Di daerah itu ada 14 orang yang mengikuti hajatan  terkonfirmasi  positif Covid-19,”tambah Rio

Kata Wiji Lestariono, setiap klaster yang muncul, tim satgas kecamatan langsung melakukan treacing terhadap kontak erat.

Menurut Wiji, dengan munculnya sejumlah klaster di Banyuwangi ini membuktikan kepada masyarakat bahwa kegiatan yang menimbulkan kerumunan besar, akan menjadi potensi penyebaran Covid-19.

“Untuk itu, kami meminta agar masyarakat tidak menggelar kegiatan yang menyebabkan terjadinya kerumuman besar sehingga kejadianya seperti ini mucul klaster lagi,” pungkas Rio (Hermawan)