Pesona Banyuwangi Jadi Omongan Warganet, Pemicunya Soal Pengawal Bus Wisata

BANYUWANGIHITS.ID – Pariwisata di Banyuwangi sedang jadi omongan warganet yang pernah berlibur kesana.
Ironisnya yang dibahas justru pariwisata Banyuwangi yang negatif akibat ulah oknum tertentu yang mencari keuntungan secara instan.
Akun Facebook (FB) Isma Irmawati yang dishare di Grup FB Informasi Banyuwangi mengungkap kekecewaan seorang wisatawan domestik ketika berwisata ke Banyuwangi.
Menurut akun FB Isma Irmawati, pada Minggu 3 Juli 2022 lalu, ia dan rombongan naik bus menuju salah satu pantai di Desa Bangsring.
Saat itu ada pria yang naik sepeda motor mengawal satu rombongan bus yang ia naiki dari Jember. Masalah kemudian terjadi ketika telah sampai di obyek wisata yang dituju.
“Ini pertama kali saya kesana jadi tidak paham dalam aturannya. Setelah masuk jalan ke wisata ada bapak naik motor ngawal bus rombongan saya menuju arah parkir. Nah disitu ketua rombongan kami bayar parkir 30 ribu,” kisahnya.
Masalah tak berhenti disitu. Bersamaan dengan itu juga ada rombongan wisatawan lain yang terlibat cekcok dengan si pengawal bus.
“Barengan saya ada bus wisata juga yang cekcok sama si pengawal itu dan kejamnya, busnya sampek dicorat coret gara – gara setelah pulang gak mau bayar biaya uang ke tukang pengawal sebesar 150 ribu,” lanjut akun FB Isma Irmawati.
Pungutan itu tentu saja mengagetkan para wisatawan domestik yang berkunjung dari ujar kota tersebut. Mereka merasa keberatan karena masuk area wisata sudah bayar tiket.
“Kagetlah ditarik 150.000 soalnya di wisatanya sudah bayar karcis dan dari awal tidak dijelaskan tentang pengawalan itu dengan biaya berapa dan aturannya gak jelas,” keluh wisatawan asal Jember itu.
Rupanya, tarikan biaya pengawalan tidak hanya dialami oleh rombongan wisatawan lain. Rombongan Isma Irmawati juga dipalak Rp 150 ribu sebagai ongkos pengawalan.
“Rombongan saya juga dipajak 150.000 dengan nada meminta paksa,” tambahnya lagi.
Kejadian ini membuat miris rombongan wisatawan asal Jember dan kota lain yang menjadi korban pemalakan berkedok pengawalan bus menuju destinasi wisata. Mereka menyayangkan kejadian itu karena membuat tidak nyaman.
“Kok gitu ya, wisatanya bagus, tapi pulang dengan rasa kecewa dengan punglinya yang gak jelas,” pungkasnya. (RED/YAT)