Tutup Iklan X

Resmikan Pameran Bonsai, Wabup Bahas Soal Omicron

Wakil Bupati Banyuwangi H.Sugirah saat Meresmikan Pameran Bonsai, Minggu (13/02). Jaenudin/Banyuwangihits.id

BANYUWANGIHITS.ID – Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah, meresmikan pembukaan pameran bonsai di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

Pameran bonsai diselenggarakan oleh Bonzbedhool, komunitas penggemar bonsai wilayah Banyuwangi selatan yang juga anggota Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Banyuwangi.

Sugirah menyampaikan rasa terima kasih kepada penggemar bonsai karena bisa menyelenggarakan kontes dan pameran. Menurutnya, kegiatan ini selaras dengan poin-poin dalam program Banyuwangi Rebound, yakni menyelesaikan pandemi, memulihkan ekonomi, dan merajut harmoni.

Berbicara mengenai pandemi, menurut Sugirah, kondisi saat ini belum aman. Jika sebelumnya ada varian delta, kini muncul varian baru omicron. Varian terakhir penyebarannya disebut lima kali lebih cepat dari varian yang lain.

Pemerintah memprediksi akan terjadi lonjakan virus omicron pada bulan Maret. Wakil bupati mengimbau masyarakat agar tidak terlalu khawatir karena masa inkubasinya atau umurnya pendek.

Dalam kondisi seperti ini, dia berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas. “Bukan melarang juga tidak membatasi, tapi kita harus mengantisipasi, menjaga agar omicron tidak sampai menyebar,” kata Sugirah.

Baca juga :  Wapres Gibran Turun ke Sawah Bersama Petani dan Kementan Perbaiki Sistem Tanam dan Hilirisasi Industri Gula

Selain menjalankan protokol kesehatan, wakil bupati juga mendorong agar vaksinasi bisa dituntaskan sampai ke pelosok-pelosok daerah.

Mengenai poin pemulihan ekonomi dalam Banyuwangi Rebound, Sugirah menjelaskan agar semua pihak bergerak dan melakukan inovasi-inovasi untuk pemulihan ekonomi.

“Seperti kontes dan pameran bonsai ini. Ini memberikan warna tersendiri bagi Kabupaten Banyuwangi,” katanya.

Sebelum ada COVID-19 melanda, angka kemiskinan di Banyuwangi mencapai 7,5 persen. Saat ini, angka tersebut naik menjadi 8,06 persen.

Dengan berbagai inovasi yang dilakukan pemerintah, angka tersebut diharapkan bisa ditekan sehingga Banyuwangi bisa berada di posisi paling aman di Jawa Timur.

“Percaya atau tidak percaya, bonsai bisa mengangkat perekonomian di Banyuwangi,” ujarnya.

Di masa yang akan datang, Sugirah berharap Banyuwangi bisa menyelenggarakan kontes skala nasional agar memberikan multiplier effect yang lebih luas kepada masyarakat.

“Akan banyak pendatang dari luar daerah jika kontes skala nasional bisa dilaksanakan,” katanya.

Mengenai poin merajut harmoni dalam Banyuwangi Rebound, Sugirah menjelaskan bahwa masyarakat harus bisa bergandengan tangan untuk bisa mencapai dua poin sebelumnya. “Tidak boleh saling menyalahkan,” katanya.

Baca juga :  Peringati Hari Bhayangkara ke 79 Polresta Banyuwangi Salurkan Ribuan Paket Sembako

Dia mengibaratkan merajut harmoni seperti sebuah bus kota, di mana ada sopir, kernet, dan penumpang. Agar perjalanan nyaman, satu sama lain harus bisa saling melengkapi.

“Kalau kita rasakan, yang jelas income per kapita akan bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Sugirah juga meminta maaf karena pemerintah tidak bisa maksimal dalam pembangunan dua tahun terakhir. Dia beralasan, selama pandemi, pemerintah terpaksa melakukan refocusing anggaran.

Anggaran harus digunakan untuk membeli vaksin yang tidak sedikit jumlahnya. “Lebih baik membuat masyarakat sehat dulu,” katanya (DIN/YAT)