Temuan Artefak Kuno di Songgon Diperiksa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi

BANYUWANGIHITS.ID – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menindak lanjuti temuan Artefak Kuno warga Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, di tambang galian C, Jumat (28/04/23).
Sejumlah pejabat Disbudpar yang hadir dalam penelitian tersebut yakni, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Tim Museum Blambangan dan sejumlah pegiat sejarah Banyuwangi.
“Kita datang untuk mengecek kondisi temuan artefak oleh warga,” kata Kabid Kebudayaan Disbudpar Banyuwangi, Dewa Alit Siswanto.
Penelitian dan pengkajian atas temuan batu bata merah, terus dilakukan oleh rombongan guna mengungkap benda sejarah tersebut.
“Kita juga lakukan penelitian lebih lanjut terkait temuan tersebut. Ada sejumlah tim yang turut serta,” ungkap Dewa.
TACB Banyuwangi Ilham Triadinagoro, menambahkan, berdasarkan identifikasi, batu bata berukuran jumbo itu adalah karakteristik peninggalan masa lalu.
Ukuran batu bata tersebut bervariasi. Berdasarkan teknik pengerjaannya, dilakukan sangat tradisional tanpa glasir yang masih 50 persen utuh.
“Banyak struktur bata yang umumnya ditemukan sebagian besar terakota ini padat, tetapi juga ditemukan berdinding tipis,” ungkap Ilham.
Untuk itu, pihaknya masih terus melakukan serangkaian upaya penelitian dan pengkajian sejumlah tempat yang berpotensi memiliki situs purbakala.
Penyelamatan dilakukan untuk meneliti dan mengidentifikasi terhadap artefak yang diduga menjadi obyek cagar budaya.
“Yang kita lakukan tadi survei permukaan untuk membuat kajian awal,” ujarnya.
Ilham mengatakan, pada umumnya batu bata terakota adalah seni kerajinan yang berasal sejak era Majapahit abad ke 13.
“Terakota adalah temuan insidental. Dan artefak terakota yang signifikan selama bertahun-tahun banyak ditemukan dari kegiatan pertanian, perkebunan, membangun jalan, dan lain-lain,” terang Ilham.
Diantara reruntuhan bata berukuran jumbo itu, juga ditemukan artefak-artefak berbahan porselen dari masa Dinasti Ming Wanli (1373-1620) dan puluhan pecahan gerabah.(DIN/DIK)