Tutup Iklan X

Nasi Bekamal Makanan Khas Banyuwangi Yang Hampir Punah

Proses Pembakaran Nasi Bekamal Sebelum Disajikan Untuk Dimakan. (Foto: Irham Banyuwangi Hits)
Proses Pembakaran Nasi Bekamal Sebelum Disajikan Untuk Dimakan. (Foto: Irham Banyuwangi Hits)

BANYUWANGI, Banyuwangihits – Salah satu makanan khas Banyuwangi yakni nasi bekamal keberadaannya saat ini jarang ditemui dan hampir punah. Makanan bekamal berasal dari nasi gurih yang di dalamnya berisi daging sapi, kambing atau ayam yang telah difermentasi selama 10 hari, serta dicampur dengan sejumlah rempah – rempah lainnya.

Penyebab hampir punahnya nasi bekamal karena proses yang cukup lama. Sehingga tak semua orang berminat untuk membuat makanan yang dulu cukup populer tersebut. Daging yang akan dibuat campuran nasi bekamal, harus dipermentasi dulu dalam kurun waktu 10 hari. Setelah dianggap matang, selanjutnya daging dipotong kecil – kecil dijadikan tumis untuk dijadikan lauk.

Nasi yang telah diisi dengan potongan daging dan rempah lainnya, dibungkus dengan daun pisang. Baru selajutnya dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar hingga 15 menit.

“Bambu yang dibakar selama 15 menit tersebut mengeluarkan air, dan ketika airnya di bambu terlihat kering, maka nasi sudah layak disajikan untuk dikonsumsi” jelas Untung Hermawan selaku pemilik usaha nasi bekamal, Kamis (24/06/2021).

Untuk membuat nasi bekamal memang membutuhkan kesabaran tersendiri karena prosesnya cukup lama. Sehingga tak semua orang berminat untuk membuatnya sendiri.

“Kalau dibungkus daun pisang dan dibakar bersamaan dengan bambu ini, aromanya cukup menggoda dan menambah selera makan”, tambahnya.

Nasi Bekamal Makanan Khas Banyuwangiu Yang Hampir Punah. (Foto: Irham Banyuwangi Hits)
Nasi Bekamal Makanan Khas Banyuwangiu Yang Hampir Punah. (Foto: Irham Banyuwangi Hits)

Awalnya nasi bekamal ini hanya bisa didapatkan ketika  hari Raya Kurban. Sebab saat hari raya tersebut stok daging cukup melimpah. Sehingga warga membuat nasi bekamal, sebab dengan cara tersebut daging yang ada bisa tahan lama hingga beberapa hari.

Tempo dulu warga Banyuwangi yang membuat nasi bekamal hanya untuk konsumsi pribadi dan tak semua orang mau membuatnya, sebab prosesnya cukup panjang. Sehingga tak heran jika keberadaan nasi bekamal cukup langka dan bahkan hampir punah.

Hal tersebut yang mebuat Untung Hermawan berinisiatif melestarikan keberadaan nasi bekamal dengan cara mendirikan ‘Kedai Cengkir Manis’. Kedai miliknya menyediakan makanan khas Banyuwangi tersebut. Sehingga warga yang ingin makan nasi bekamal tak perlu butuh waktu lama, namun cukup datang ke kedai miliknya yang berada di wilayahTukang Kayu Kecamatan Banyuwangi.

“Untuk menyiasati warga yang tak suka daging, kami juga menyediakan nasi bekamal dengan lauk cumi atau ikan teri”, ujarnya.

Salah satu penikmat nasi bekamal Abdul Azis mengatakan, nasi bekamal buatan Untung Hermawan memiliki cita rasa tersendiri. Aromanya yang khas membuatnya semakin tergugah untuk menikmati makan khas Banyuwangi tersebut.

“Ini saya pesen yang lauknya cumi, ternyata rasanya memang pas banget di lidah”, pungkasnya. (Irham/Her)


Berita Terkait

Tidak ada berita terkait yang ditemukan ...