Tutup Iklan X

Tumpeng Sewu, Tradisi Khas Suku Osing Banyuwangi

Ritual Tumpeng Sewu, tradisi khas Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Minggu (9/6) (Foto : Ganda Banyuwangihits.id)

Banyuwangihits.id – Ritual Tumpeng Sewu, tradisi khas Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, menjadi daya tarik wisata yang menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara. Pada Minggu (9/6) malam, warga desa menggelar ritual Tumpeng Sewu, sebuah tradisi makan bersama dengan menyajikan seribu tumpeng di sepanjang jalan, sebuah warisan adat leluhur yang kaya makna.

Tumpeng Sewu adalah ritual adat suku asli Banyuwangi yang diadakan sepekan sebelum Hari Raya Idul Adha. Sejak pukul 18:00 WIB, akses jalan menuju Desa Adat Kemiren ditutup. Lampu penerangan dari PLN dimatikan dan digantikan dengan nyala pijar oncor dari bambu yang menghiasi sepanjang jalan desa.

Ribuan tumpeng yang disuguhkan warga ditutup dengan daun pisang dan dilengkapi lauk khas seperti pecel pitik dan sayur lalapan. Pecel pitik sendiri adalah hidangan wajib setiap tumpeng yang terbuat dari ayam kampung panggang dan parutan kelapa dengan bumbu khas Osing.

Baca juga :  Roti Berisi Handphone: Upaya Penyelundupan di Lapas Banyuwangi Digagalkan

Sebelum acara makan bersama, iring-iringan barong melintasi jalan desa dalam ritual Ider Bumi. Barong diarak dari dua sisi, timur dan barat, lalu bertemu di depan Balai Desa Kemiren. Setelah itu, warga dan wisatawan yang hadir bersama-sama menikmati hidangan khas suku Osing.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan bahwa tradisi dan budaya turun-temurun seperti Tumpeng Sewu terus tumbuh dan berkembang di Banyuwangi. Saat ini, banyak biro perjalanan memasukkan atraksi budaya seperti Tumpeng Sewu dalam paket wisata mereka.

“Desa Kemiren tahun ini masuk 50 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Nilai luhur tradisi dan budaya tersebut menjadi salah satu penilaian penting dalam kontestasi ADWI 2024,” katanya.

Leva, seorang wisatawan asal Jerman, mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat warga dalam menyiapkan acara tersebut.

“Saya sangat terkesan, saya tidak pernah menemukan kebersamaan seperti ini di negara lain yang pernah saya kunjungi. Ini sungguh menyenangkan,” ujarnya.

Baca juga :  Tidak Memiliki Ijin, Satpol PP Sidak Pembangunan di Wilayah Genteng

Suasana kebersamaan dan kekeluargaan terasa meskipun banyak di antara mereka yang baru pertama kali bertemu, menciptakan momen yang penuh kesenangan dan keakraban. (GAN/CUS)