Tutup Iklan X

Dinas PU Pengairan Banyuwangi Keruk Sedimentasi Dam Garit untuk Cegah Banjir

Proses Pengerukan Pasir Sedimentasi Dam Garit di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh. Foto : Humas Pemkab Banyuwangi

BANYUWANGIHITS.ID – Menjelang musim penghujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melakukan langkah antisipatif dengan melakukan normalisasi di Dam Garit, Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh. Kegiatan ini dimulai sejak 2 Oktober 2025 dan ditargetkan rampung dalam sepuluh hari kerja.

Timbunan sedimentasi setinggi tiga meter yang menumpuk di dasar bendungan dikeruk menggunakan alat berat. Endapan material tersebut diketahui mencapai volume sekitar 8.268 meter kubik, terbawa aliran sungai saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Juni lalu.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby, menjelaskan bahwa penumpukan sedimen ini menjadi salah satu penyebab utama meluapnya air sungai di sekitar Dam Garit.

“Dari pengalaman sebelumnya, luapan air disebabkan karena tersumbatnya jembatan di kawasan bendungan. Makanya kita lakukan normalisasi, supaya sungai memiliki daya tampung yang cukup sebelum air masuk ke jembatan,” ujar Riza, Selasa (07/10/2025).

Normalisasi ini juga merupakan respon atas permintaan warga sekitar yang khawatir akan potensi banjir saat musim hujan tiba. Riza menegaskan bahwa pihaknya berupaya menjaga kelancaran aliran air agar tidak menimbulkan genangan atau banjir yang bisa merugikan warga.

Baca juga :  Seorang Warga Desa Songgon Jatuh ke Sungai Saat Perbaiki Atap Rumah di Songgon

“Normalisasi ini kami lakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi musim hujan agar aliran air tetap lancar dan tidak menimbulkan banjir, sesuai harapan warga,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dam Garit sendiri memiliki peran strategis dalam mendukung sektor pertanian di Banyuwangi. Bendungan ini menjadi sumber irigasi bagi sekitar 475 hektare sawah yang tersebar di enam desa di sekitarnya.

Oleh karena itu, menurut Riza, pembersihan dan pemeliharaan secara berkala menjadi hal yang sangat penting. Ia menyebut bahwa kegiatan normalisasi seperti ini merupakan agenda rutin yang juga dilakukan di saluran-saluran lain yang membutuhkan penanganan.

“Normalisasi ini sudah menjadi kegiatan rutin kami, tidak hanya di Dam Garit, tapi juga saluran lainnya yang membutuhkan penanganan berkala,” pungkasnya. (Redaksi)