Dua Santri Pesantren Korban Pengeroyokan Belum Melapor

BANYUWANGIHITS.ID – Polsek Gambiran telah melakukan penelusuran terkait dugaan pengeroyokan di depan Bakso Osing Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran.
Hasil lidik aparat, kata Kapolsek Gambiran AKP Setiyo Widodo, tidak menemukan identitas korban dugaan aksi pengeroyokan oleh oknum perguruan pencak silat sebagai santri pondok pesantren.
“Kami sudah telusuri dan berkomunikasi dengan pengasuh salah satu ponpes besar di Kecamatan Tegalsari, tidak ada nama dua santri dalam data pesantren,” jelas Kapolsek Gambiran, Rabu 16 Februari 2022.
AKP Setiyo Widodo menjelaskan, kasus dugaan pengeroyokan yang diduga melibatkan oknum sebuah perguruan pencak silat terjadi di dua TKP.
TKP pertama insiden itu terjadi di depan Bakso Osing Dusun Jatisari, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran sekitar pukul 21.00 WIB.
Di lokasi itu informasinya ada dua pemuda yang dikeroyok oleh oknum perguruan pencak silat. Dari informasi yang beredar keduanya mengaku sebagai santri salah satu pesantren besar di Kecamatan Tegalsari.
“Karena menyebut nama sebuah pesantren besar kami langsung koordinasi dengan pihak pengasuh. Ternyata dua nama itu tidak ada,” terang Kapolsek.
Usai melakukan aksi pengeroyokan di depan Bakso Osing, oknum dari perguruan pencak silat juga terlibat aksi penganiayaan di Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran.
“Jadi kejadian yang pertama di depan Bakso Osing dulu, kemudian pindah ke Dusun Stembel, Desa Gambiran,” imbuh AKP Setiyo Widodo.
Sampai Rabu 16 Februari 2022 siang, korban yang katanya dua santri pesantren belum datang melapor ke Polsek Gambiran.
Laporannya justru datang dari korban dugaan penganiyaan yang juga melibatkan oknum perguruan beladiri di Dusun Stembel, Desa Gambiran. (DIN/YAT)