Jaga Orisinalitas, Pemkab Banyuwangi Daftarkan Paten Indikasi Geografis Kopi Robusta
Banyuwangihits.id – Pemkab Banyuwangi akan mendaftarkan kopi robusta Banyuwangi ke Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapat paten indikasi geografis.
Indikasi geografis merupakan paten yang menunjukkan asal muasal suatu produk berdasarkan faktor lingkungan geografis, termasuk faktor alam dan manusianya. Paten indikasi geografis akan memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik pada barang produk yang dihasilkan.
“Dengan mendapatkan indikasi geografis, paten suatu produk akan terlindungi. Selain itu brand produk juga akan terangkat. Insyaallah besok (Selasa, 15/08/23) kita daftarkan,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (14/08/23).
Bupati Ipuk menjelaskan, kopi robusta yang sudah memiliki sertifikat indikasi geografis dapat meningkatkan nilai jual. Setifikat indikasi geografis juga bermanfaat untuk menghindari praktik curang seperti pemalsuan atau pengoplosan terhadap produk kopi robusta yang dihasilkan.
“Ini juga bagian dari upaya menjamin kualitas produk, serta memberikan perlindungan dan kepercayaan bagi konsumen,” jelas Bupati Banyuwangi.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disparta) Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda menambahkan, persiapan pendaftaran indikasi geografis telah dilakukan sejak 2019.
Ilham mengungkap, selama dua tahun terakhir, Banyuwangi fokus mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk pendaftaran paten tersebut.
“Kami telah melakukan pemetaan kopi robusta di Banyuwangi, mulai dari asal usulnya, karakter rasa, dan kekhasannya,” katanya.
Dalam proses pengurusan dokumen, Disparta dibantu oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Setelah diajukan, tim Kemenkumham akan memverifikasi keabsahan dokumen yang diberikan. Kemudian proses dilanjut dengan verifikasi lapangan.
“Mudah-mudahan bisa selesai dalam tiga bulan, sehingga Desember mendatang sudah bisa terbit untuk indikasi geografis kopi robusta Banyuwangi,” tambah Ilham.
Untuk diketahui, Banyuwangi merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Jawa Timur. Banyuwangi memiliki perkebunan kopi dengan luas total sekitar 15 ribu hektare (ha) yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kalibaru, Glenmore, Songgon, dan Kalipuro. (IND/DIN)