Tutup Iklan X

Kapan Pembelajaran Tatap Muka SMA/SMK Dilaksanakan? Ini Kata Cabdindik Banyuwangi

Suasana Sekolah Menengah Atas Negeri di Banyuwangi (Foto : Istimewa)

 

BANYUWANGI, Banyuwangihits – Menteri Dalam Negeri melalui instruksi nomor 30 tahun 2021, telah memperbolehkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bersyarat, bagi sejumlah wilayah yang berada di level 1 – 3 PPKM Darurat. Banyuwangi menjadi salah satu kabupaten yang saat ini berada di level 3 PPKM Darurat.

Meskipun begitu Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Kabupaten  Banyuwangi, belum bisa memastikan kapan pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan.

“Meskipun sudah ada instruksi dari pak menteri kami tetap taat asas, menunggu surat edaran dari Gubernur serta kepala dinas pendidikan provinsi,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Banyuwangi, Istu Handoyo, Kamis (12/8/2021).

Akan tetapi pihaknya juga tidak berdiam diri. Ia mengaku tengah mempersiapkan segala kebutuhan bagi pelaksanaan pembelajaran tatap muka, bila nantinya sudah boleh untuk dilaksanakan.

“Kami meminta setiap sekolah ditingkat SMA dan SMK mempersiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan, kesiapan sarana prasarana, vaksinasi siswanya seperti itu,” imbuhnya.

Baca juga :  Cuaca Ekstrem Melanda Banyuwangi, BMKG Imbau Warga Waspada

Dia menyebut pada dasarnya Kabupaten Banyuwangi sudah siap, hanya saja memang belum adanya surat edaran dari Pemprov Jawa Timur perihal PTM bisa digelar.

“Jadi belum serta merta bisa dimulai, jadi masih kami tahan dulu sembari menunggu perkembangan,” jelas Istu

Nantinya kata Istu, vaksinasi bagi siswa juga menjadi sebuah prioritas penting guna menunjang pelaksanaan pembelajaran secara langsung.

“Jadi nanti prioritas yang bisa mengikuti pembelajaran tatap muka adalah mereka yang sudah di vaksin. Lalu bagaimana yang belum? karena ini masih proses tetap kami ijinkan tetapi juga melihat berdasarkan kuota. Karena PTM maksimal kan 50 persen, jadi masih mungkin untuk mengikuti PTM” ujarnya.

 

 

Sementara itu, salah satu murid SMK di Kecamatan Srono sangat merindukan pembelajaran secara tatap muka. Pasalnya selama dua tahun ia bersekolah hanya mengikuti pembelajaran daring atau secara online, lantaran adanya pandemi Covid-19.

 

“ Sejak semester dua kelas sepuluh saya mengikuti pembelajaran daring, saya juga merasa kurang efektif jika belajar daring. Tapi mau gimana lagi, ini semua karena pandemi, doa kami semoga pandemi segera berlalu, “ Ucap Rosyida Salma Salsabila satu dari Siswi SMK NU Darussalam Rejoagung (Ikhwan/Dik/Dre)