Pengamat Militer Nilai Taktik Hamas Semakin Canggih

Indonesiahits.id – Pengamat militer menilai Misili Hamas Palestina memiliki taktik yang semakin canggih dalam menghadapi agresi Israel. Taktik tersebut telah digunakan selama dua bulan untuk melawan agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Institute for the Study of War (ISW), Lembaga think tank berbasis di Washington D.C menyebutkan, Hamas dan milisi sekutunya di Gaza terus menerapkan taktik yang lebih canggih untuk melawan Israel terutama sejak gencatan senjata berakhir dan perang memasuki fase baru.
Menurut analisa ISW, milisi Hamas fokus melakukan serangan yang menargetkan pasukan Israel di belakang garda terdepan mereka. Strategi yang digunakan Hamas itu konsisten dengan strategi pembersihan atau clearing operations.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan potensi ketertiban umum bisa segera rusak sepenuhnya di Gaza menyusul agresi militer yang masih terjadi di sana sejak 7 Oktober. Guterres menyampaikan peringatan tersebut melalui surat kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu (06/12/23), seperti diberitakan AFP.
Surat itu mengacu pada Pasal 99 Piagam PBB yang menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal PBB dapat menyampaikan kepada Dewan Keamanan setiap masalah yang menurut pandangannya bisa mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.
“Di tengah pemboman terus-menerus yang dilakukan tentara Israel (IDF) dan tanpa tempat berlindung atau hal-hal penting untuk bertahan hidup, saya memperkirakan ketertiban umum akan segera rusak karena kondisi yang menyedihkan ini. Sehingga bantuan kemanusiaan yang terbatas sekalipun tidak mungkin dilakukan,” tulis Guterres.
Lebih lanjut, Israel minta maaf usai serangan udara IDF menewaskan satu tentara Lebanon saat hendak menargetkan milisi Hizbullah di selatan negara tersebut. Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam rilis resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“IDF menerima laporan bahwa sejumlah tentara di angkatan bersenjata Lebanon terluka dalam serangan itu,” tulis IDF dalam rilisnya, dikutip Times of Israel, Rabu (06/12/23). (Redaksi)