Tutup Iklan X

Penggunaan Genose C-19 di Bandara Banyuwangi Dimulai Bulan Mei.

Salah Satu Maskapai Penerbangan Yang Beroperasi di Bandara Banyuwangi, Sedang Parkir di Aprol Bandara. (Foto:Hermawan Byuwangi Hits).
Salah Satu Maskapai Penerbangan Yang Beroperasi di Bandara Banyuwangi, Sedang Parkir di Apron Bandara. (Foto:Hermawan Banyuwangi Hits)

BANYUWANGI-Otoritas bandara Banyuwangi,  memastikan penggunaan Genose C-19 sebagai syarat untuk perjalanan menggunakan transportasi udara dimulai pada bulan Mei akan datang.

Executive General  Manager PT Angkasa Pura II Kanto Cabang  Bandara Banyuwangi, Cin Asmoro mengatakan, untuk kuota penggunaan Genose C-19 di bandara dibatasi hanya 200 kuota per harinya.

“Pembatasan itu kita lakukan karena Gnoise bukanlah alat satu-satunya di bandara sebagai metode deteksi Covid-19,”ujur Cin Asmoro

Menurut Cin Asmoro, untuk fasilitas tes PCR dan rapid test antigen juga masih tersedia bagi para penumpang yang ingin menggunakan pilihan selain Genose C-19.  Kata dia, penggunaan Genose C-19 selain memmiliki keterbatasan kuota, penggunaanya juga hanya bisa satu kali jalan.

Sehingga jika penumpang yang melakukan perjalanan PP Banyuwangi-Jakarta dan sebaliknya, harus mengikuti tes Genose C-19 dua kali.

“Pelaksanaanya itu istimasi adalah di awal Mei kita bisa melaksanakan Genose C-19 di Bandara Banyuwangi. Karena memang masih menunggu kaitanya dengan fasilitas terus juga dari SDMnya dan dari bahan Genoce sendiri yang kita ketahui bersama bahwa alatnya itu keterbatasanya masih sangat belum maksimal. Jadi kami mendapat jadwal dari managemen AP II di bulan Mei,”kata Cin Asmoro Jumat (9/4/2021) di Banyuwangi

Baca juga :  Saluran Air Dibuntu, Air Hujan Genangai Pekarangan Warga Perum Sobo Asri

Cin Asmoro menambahkan,  sebelum di uji atau dites Genose C-19 para penumpang disarankan untuk  berpuasa selama 30 menit. Sedangkan untuk harga tes Genose C-19 sendiri di Bandara Banyuwangi yaitu Rp. 40 ribu sekali tes.

“Sebelum tes Genose C-19 penumpang kita harap untuk berpuasa paling tidak 30 menit lah. Ini nantinya akan mempengaruhi keakuratan hasil tesnya. Kalau untuk harganya yang berlaku di beberapa bendara yaitu Rp. 40.000 sekali tes,”tambah Cin  Asmoro

Sementara itu, untuk antusiasme  penggunaan moda  transportasi udara sendiri pada musim mudik lebaran tahun ini, pihaknya masih belum bisa memprediksi. Karena pemerintah sendiri sudah melarang masyarakat mudik lebaran untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Kami masih belum bisa memprediksi untuk arus mudik lebaran ini. Karena sudah kita ketahui bersama  bahwa pemerintah mengeluarkan larangan mudik lebaran. Tapi Saat ini setiap maskapai yang beroperasi, sudah menerapkan maksimal 80 persen kapasitas pesawat,”pungkas Cin Asmoro.(Her)