Tutup Iklan X

Pengukuhan Raker MUI Banyuwangi : Menjaga Kerukunan Umat Bergama Adalah Prioritas

Prosesi Pengukuhan Raker MUI, Rabu (7/08). di di Pendopo Shaba Swagata Blambangan. Foto : Jaenuddin Banyuwangihits

Banyuwangihits.id – Polresta Banyuwangi menghadiri acara Pengukuhan dan Rapat Kerja Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi yang digelar pada Rabu (07/8) di Pendopo Shaba Swagata Blambangan. Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nanang Haryono, S.H., S.I.K., M.Si diwakili oleh Kabagren Polresta Banyuwangi, Kompol Sudarsono, S.H., dalam acara tersebut.

Acara yang dimulai pada pukul 10.30 WIB ini dihadiri oleh pejabat penting serta tokoh agama, termasuk Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur KH Muh Hasan Mutawakkil Alallah, serta kyai, tokoh ormas Islam, dan pengasuh pondok pesantren se-Kabupaten Banyuwangi.

Kegiatan dibuka dengan santunan anak yatim, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Pengukuhan kepengurusan MUI periode 2024-2029 dilakukan dengan pembacaan SK oleh Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur, diikuti penandatanganan sumpah jabatan dan pemberian ucapan selamat kepada pengurus baru.

Dalam sambutannya, Ketua MUI Kabupaten Banyuwangi KH Asmuni Muhaimin Lc menyampaikan harapannya agar MUI berperan aktif dalam menjaga kerukunan dan mengakomodir keragaman di Banyuwangi.

Baca juga :  Melihat Produksi UMKM Kopi Banyuwangi, Dina Lorenza akan Bantu Pasarkan ke Pasar Nasional

“Banyuwangi adalah masyarakat yang kompleks, terdiri dari berbagai suku dan agama, dan tak boleh ada perselisihan apapun,” ungkapnya.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengarahkan agar MUI turut menjaga moralitas masyarakat, terutama menghadapi dampak negatif media sosial dan bahaya narkoba.

“MUI sebagai garda terdepan umat muslim harus mampu menjaga perdamaian umat beragama di Banyuwangi dan menjunjung tinggi toleransi,” ujar Ipuk.

Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur KH Muh Hasan Mutawakkil Alallah menekankan pentingnya peran MUI sebagai penengah dalam meluruskan ajaran yang menyimpang serta menjaga harmonisasi antara ulama dan pemerintah. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas keamanan nasional menjelang Pilkada 2024.

Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah, di mana seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar dan penuh khidmat. (DIN/SUC)