Bentuk Kampung Siaga Bencana, Kodim 0825 Banyuwangi Beri Pelatihan Mitigasi
BANYUWANGI – Anggota TNI dari Kodim 0825 Banyuwangi memberi pelatihan mitigasi kepada sejumlah masyarakat Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. Hal itu dilakukan guna membentuk masyarakat tangguh mengingat banyaknya bencana alam yang sering terjadi.
Kapten Inf Ali Mukhaedori Danramil setempat mengatakan bila kegiatan yang berlangsung di Lapangan Desa Kedungasri itu untuk membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB). Dengan tujuan untuk meningkatkan skill, pengetahuan langkah-langkah dalam menghadapi bencana sehingga masyarakat tidak sampai mengalami kepanikan.
“Ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan masyarakat. Tujuannya untuk bisa membangun ketahanan masyarakat dari bencana sebab yang bisa menyelamatkan diri dari bencana adalah diri sendiri,” katanya, Selasa (13/04/2021).
Terlebih, saat ini kebijakan pemerintah pusat dan daerah juga menjadikan program penanggulangan bencana sebagai prioritas utama yang wajib dijalankan.
“Karena saat ini memang hal itu menjadi prioritas utama pemerintah dan menjadi perencanaan program pembangunan berkelanjutan,” Pungkasnya.
Dia, menyampaikan jika pelatihan ini diikuti sejumlah 60 orang dari berbagai desa yang ada di Kecamatan Tegaldlimo.
“Pelatihan diikuti 60 orang KSB yang meliputi 4 Desa, Desa Kedungasri 30 orang, Kalipait 10 orang, Kendalrejo 10 orang dan Purwoagung 10 orang,” imbuhya.
Harapannya, kata Ali, usai dilatih relawan KSB mampu mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana. Selain itu, KSB juga harus mampu dan tangguh dalam mendeteksi penyebab bencana.
“Dan yang terpenting adalah mengajak serta mengadvokasi masyarakat untuk mencintai dan mengawasi lingkungan,” tandasnya.
Sementara itu Camat Tegaldlimo Sigit Harjianto mengatakan bila Kampung Siaga Bencana akan menjadi garda terdepan mitigasi bencana. Maka dari itu setiap personel atau relawan harus menguasai segala macam proses kesiap-siagaan bencana.
“Dengan adanya BPBD bersama aparat pemerintah di Desa termasuk relawan dan KSB, masyarakat lebih percaya diri dalam menghadapi bencana dan mengurangi risiko akibat bencana,” pungkasnya. (Ikhwan/her)