Cahaya Misterius Gunung Raung Terekam CCTV Pos Pengamatan

BANYUWANGI, Banyuwangihits – Sebuah kilatan cahaya misterius di Gunung Raung berhasil terekam kamera CCTV Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) setempat. Hal itu sempat membuat warga sekitar was-was, karena kilatan itu juga diiringi dengan dentuman dari arah gunung.
Kepala PPGA Raung Mukijo mengatakan bila hal ganjil ini berhasil diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari masyarakat perihal adanya dentuman pada Gunung yang memiliki ketinggian 3.332 Mdpl.
“Sekitar jam 8 malam kami mendapat laporan dari warga Sumberwringin Bondowoso termasuk dari warga Kalibaru. Setelah kami cek pada rekaman visual selain dentuman juga terlihat adanya kilatan cahaya,” katanya, Sabtu (5/6/2021).
Mukijo mengatakan bila fenomena tersebut belum berhasil diidentifikasi. Rekaman CCTV memperlihatkan durasi yang tertangkap hanya sepersekian detik.
“Belum tau dan masih belum bisa dipastikan, fenomena apa yang terjadi,” imbuhnya
Meskipun begitu Mukijo memastikan bila kilatan cahaya itu bukan dampak dari adanya aktivitas vulkanik Gunung Raung. Kegempaan yang dihasilkan juga tidak begitu signifikan.
“Bila dilihat pada seismograf, kegempaan yang dihasilkan itu bukan dari Raung,” ungkapnya.
Hingga kini, fenomena alam langka yang terjadi di Gunung Raung, Kabupaten Banyuwangi itu masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Sementara Itu, Kepala Desa Sumber Arum, Ali Nurfatoni mengatakan, Sebagian besar warganya tidak ada yang melihat fenomena tersebut. ,” Kita disini semalam banyak yang tidak lihat, sehingga ketika heboh adanya fenomena cahaya misterius itu masyarakat Desa Sumberarum tetap tenang,”ujarnya
Selain itu kata Toni sapaan akrab Ali Nurfatoni, masyarakat juga banyak yang tidak mendengar suara gemuruh tersebut.”Intinya mulai tadi malam sampai saat ini masyarakat Desa Sumberarum tetap tenang dan tidak panik meski ada informasi fenomena cahaya misterius itu,”tegas Toni
Sekedar untuk diketahui, Hingga awla Juni 2021 ini, status Gunung Raung masih waspada level II. Masyarakat direkomendasikan untuk tidak mendekat dari radius 2 Kilometer dari puncak Gunung. (Ikhwan/Her)