Tutup Iklan X

Keluarga Korban Tenggelamnya KMP Yunicee Mengaku Sempat Ada Firasat

Prosesi Pemakaman Korban Tenggelamnya KMP Yunicee (Foto: Ikhwan Banyuwangi Hits)
Prosesi Pemakaman Korban Tenggelamnya KMP Yunicee (Foto: Ikhwan Banyuwangi Hits)

BANYUWANGI, Banyuwangihits – Tenggelamnya kapal motor penumpang (KMP) Yunicee menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Salah satunya keluarga Ariana Niken Permatasari petugas loket di Pelabuhan Gilimanuk.

Gadis berumur 22 tahun asal Desa Kabat, Kecamatan Kabat itu meninggal dunia pada insiden yang terjadi di perairan Selat Bali tersebut.

Pada prosesi pemakaman ayah korban Hariyanto masih terlihat syok dan terus didampingi oleh kerabat. Seakan masih diliputi bayang-bayang putri bungsunya ayah korban bersimpuh hanya bisa berdoa di dekat pusara berharap yang terbaik bagi putrinya.

Paman korban Achmad bercerita sebelum meninggalnya korban sempat terbesit sebuah firasat. Tanpa diduga itu menjadi pertanda sebelum korban kembali pada sang Khalik.

“Sebelum berpamitan berangkat kerja, anak ini nangis. Tidak seperti biasanya, biasanya dia pamit langsung berangkat. Tapi sebelum berangkat itu dia sampai nangis berkali-kali. Kemudian neneknya juga mendapat firasat, sebelum kejadian Niken minta selimut ke neneknya katanya dia kedinginan,” katanya.

Achmad juga tidak menyangka akan ditinggalkan oleh keponakannya. Kini Ia hanya bisa berharap semoga almarhumah mendapat tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...