Tutup Iklan X

Sidak Aset Daerah, Komisi III DPRD Banyuwangi Prihatin Melihat Kondisi PT. PBS

Anggota DPRD Banyuwangi Sidang Aset Daerah, Salah Satunya ke PT .PBS   Yang Kondisinya Sangat Memprihatinkan. (Foto: Ikhwan Banyuwangi Hits)
Anggota DPRD Banyuwangi Sidang Aset Daerah, Salah Satunya ke PT .PBS Yang Kondisinya Sangat Memprihatinkan. (Foto: Ikhwan Banyuwangi Hits)

BANYUWANGI, Banyuwangihits – Komisi III DPRD Kabupaten Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah tempat yang menjadi aset milik pemerintah daerah. Sidak tersebut menjadi tindak lanjut dari rapat kerja dewan bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD, (11/6/2021).

Inspeksi ini juga menjadi upaya legislatif mendorong pemerintah daerah agar maksimal meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai target yang disepakati dalam APBD tahun 2021 sebesar Rp. 592,7 miliar.  Selain itu juga mencari solusi terbaik agar  aset-aset yang dimiliki Pemkab ini dapat  produktif kembali.

Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi III,Emy Wahyuni Dwi Lestari diikuti sejumlah anggota. Sejumlah tempat yang disasar diantaranya  PT.Pelayaran Banyuwangi Sejati (PT.PBS), Perusahaan Galangan Kapal PT. Putra Banyuwangi Sejati (PT.Trabasti) dan aset tanah berupa lahan kebun kelapa seluas 86 hektar di Kecamatan Muncar.

Wakil rakyat yang membidangi anggaran ini  dibuat prihatin dengan kondisi perusahaan pelayaran yang melayani penyeberangan Ketapang – Gilimanuk yang pada masa kejayaannya pernah memberikan sumbangsih pundi-pundi PAD hingga 5 miliar kepada daerah, namun kini justru terbengkalai dan tidak terurus.

Selain itu dewan juga menjumpai kondisi bangunan kantor yang nampak kotor dan rusak. Sedangkan satu unit kapal Sritanjung I nampak rusak terbelah menjadi dua dan berkarat.

“Di PT. PBS ini ada aset daerah berupa tanah kantor dan kapal. Semuanya terbengkalai dibiarkan begitu saja,” ucap Emy kepada Awak Media, Sabtu (12/6/2021).

Dalam rapat kerja Komisi III telah mendesak Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah agar segera menyelesaikan persoalan PT PBS melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak pengelola aset pemkab, yakni Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),” ucap politisi Partai Demokrat tersebut.

Agar aset-aset daerah tersebut terselamatkan, Komisi III DPRD Banyuwangi memberikan waktu kepada eksekutif agar segera menjadwalkan RUPS. Mengingat ini, adalah persoalan yang sudah cukup lama berlangsung. Apabila dibiarkan begitu saja, maka dipastikan aset-aset tersebut kerusakannya akan semakin parah.

“Kami terus mendorong agar eksekutif berkoordinasi dengan jajaran direksi PT PBS. Soal RUPS secepatnya bisa diselenggarakan. Ini harus segera dicarikan jalan keluar, karena dahulu akadnya PT PBS itu sewa kapal ke Pemkab,” tegasnya.

Sedangkan sidak terhadap PT Trabasti, Komisi III mendapati ada beberapa mobil dan bangunan kantor yang juga terbengkalai. Sedangkan lahan yang ditempati kantor perusahaan tersebut, adalah milik Perhutani.

“Di PT Trabasti juga ada penyertaan modal Pemkab. Saat disidak ada beberapa mobil dan bangunan kantor yang terbengkalai di tanah milik Perhutani,” jelasnya.

Selanjutnya lokasi terakhir, sidak dilakukan pada aset tanah yang dikelola salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Yakni Perkebunan Kelapa Blambangan di Kecamatan Muncar. Total luasan aset yang dikelola adalah 86 hektare, 10 hektare dari total tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan 1 hektar lagi untuk sirkuit BMX.

“Kami akan tanyakan ke instansi yang terkait, apakah ini sewa atau retribusinya sudah masuk atau tidak. Karena jelas-jelas ada banyak pohon kelapa disana, hasilnya kelapa seperti apa. Kami juga akan tanyakan pemanfaatan sisa lahan yang lain,” kata dia.

Upaya untuk memacu agar PAD tahun 2021 sesuai target rupanya tak cukup dilakukan sampai disini saja. Komisi III DPRD Banyuwangi masih memiliki agenda sidak lainnya. Termasuk ke pasar pariwisata terpadu, dormitory tourism, dan lain-lain.

“Ini menjadi tupoksi Komisi III DPRD Banyuwangi. Sebagaimana kita tahu, sejak 2017 sampai 2020 target PAD kita tidak pernah tercapai. Saat pembahasan Perubahan-APBD, yang pasti selalu diturunkan target. Sebab itu kami berupaya keras bagaimana tahun 2021 ini bisa ditingkatkan. (Ikhwan/Her)


Berita Terkait

Tidak ada berita terkait yang ditemukan ...