Tutup Iklan X

Siap Hadapi Cuaca Bediding: Tips Kesehatan untuk Masyarakat Banyuwangi

Prakirawan Cuaca BMKG Banyuwangi. (Foto : Ganda Banyuwangihits)

Banyuwangihits.id – Saat ini, Kabupaten Banyuwangi mengalami fenomena cuaca bediding, di mana suhu udara siang dan malam hari terasa lebih dingin meskipun sedang musim panas. Fenomena ini yang biasanya terjadi di wilayah pegunungan, kini juga dirasakan di dataran rendah Banyuwangi hingga September mendatang.

Anjar Triyono Hadi, prakirawan BMKG Banyuwangi, mengungkap bediding adalah fenomena umum yang terjadi selama musim kemarau dan berlangsung sekitar 3 hingga 4 bulan dari Juni sampai September. Menurutnya, penting untuk menjaga kesehatan fisik agar tetap bugar. BMKG menghimbau warga Banyuwangi untuk menjaga daya tahan tubuh dengan menjaga pola makan sehat dan mengkonsumsi vitamin.

“Selama musim kemarau, suhu udara malam hari hingga menjelang pagi terasa sangat dingin, ini yang disebut bediding,” jelas Anjar.

Puncak dari fenomena ini terjadi pada bulan Juli, saat angin monsun Australia yang dingin dan kering melintasi wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara, membuat suhu udara di daerah tersebut lebih dingin dari biasanya.

Baca juga :  Balita Terpeleset dan Hanyut di Sungai Sobo saat Bermain, Tim SAR Lakukan Pencarian Intensif

Untuk mencegah penyakit seperti flu, diare, infeksi saluran pernapasan, dan muntaber yang bisa dipicu oleh perubahan suhu yang mendadak, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi fisik.

“Disarankan untuk memakai jaket saat malam hari dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat,” tambah Anjar.

Adapun kondisi cuaca saat ini di Banyuwangi adalah berawan dengan suhu 25 derajat Celsius, kelembapan udara 85%, dan kecepatan angin 10 km/jam dari arah timur. (GAN/SUC)