Sraddha Agung Cara Genta Blambangan Peringati Wafatnya Prabu Tawangalun

Banyuwangihits.id – Bertempat di Wanawisata Rowo Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, sejumlah warga yang tergabung dalam Generasi Trah Tawangalun Blambangan (Genta Blambangan) mengadakan kegiatan Sraddha Agung Sinuwun Prabu Tawangalun, yang berarti memperingati wafatnya Prabu Tawangalun, Minggu (17/09/23).
Acara yang baru pertama kali digelar tersebut berjalan cukup khidmat. Selain beberapa prakata panitia, juga diadakan pemberian kekancingan (gelar kehormatan), doa lintas agama, hingga tabur bunga di tempat petilasan pertapaan Prabu Tawangalun.
Sejumla tokoh diberi kekancingan, salah satunya ialah Mbah Saji yang dikenal sebagai Juru Pelihara situs Rowo Bayu. Mbah Saji diberikan gelar kekancingan lantaran pengabdiannya merawat dan menjaga situs Rowo Bayu selama ini.
Dalam sambutannya, Ketua Sapta Manggala (Tujuh Penasihat) Genta Blambangan Joni Subagio menyampaikan permintaan maaf apabila dalam acara masih banyak kekurangan, mengingat acara tersebut baru pertama kali digelar dan waktu persiapannya relatif singkat.
“Saya mewakili Genta Blambangan mohon maaf jika acara ini masih banyak kekurangan. Karena baru pertama kali diadakan dan persiapannya juga hanya sepuluh hari,” ungkap Joni.
Sementara itu, Agung Setyo Putro selaku ketua panitia menjelaskan, seharusnya acara tersebut diselenggarakan pada Senin (18/09/23) karena bertepatan dengan 332 tahun wafatnya Sinuwun Prabu Tawangalun II, yakni 18 September 1691.
“Tetapi, mempertimbangkan satu dan lain hal, acara peringatan wafatnya Prabu Tawangalun diselenggarakan hari ini (Minggu, 17 September 2023),” papar Agung dalam sambutannya. (WAH/IND)