Tutup Iklan X

Uji Coba Strategi Percepatan Ketangguhan Desa Digelar di Banyuwangi

Kegiatan Uji Coba Strategi Percepatan Ketangguhan Desa di Kantor Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. (Foto : Mbah Din Banyuwangihits.id)

BANYUWANGIHITS.ID- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, didukung oleh SIAP SIAGA – Kemitraan Australia dan Indonesia dalam Pengelolaan Risiko Bencana, gelar Uji Coba Strategi Percepatan Ketangguhan Desa di Kantor Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (26/10/2021)

Kegiatan yang didesain Melalui Model Desa Kolaborasi akan dilaksanakan selama satu pekan ini  sejak tanggal 25 hingga 31 Oktober 2021. Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari rencana kerja Program SIAP SIAGA tahun 2021 yang berfokus pada upaya memperkuat kapasitas Pemerintah Provinsi dan kabupaten dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana.

Fajar Shidiq selaku perwakilan SIAP SIAGA menyampaikan, melalui kehadiran program SIAP SIAGA di Jawa Timur, diharapkan dapat memperkuat sistem penanggulangan bencana secara menyeluruh dan meningkatkan kapasitas didaerah baik pemerintah maupun masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam memperkuat ketangguhan terhadap bencana.

“ Dengan memberikan dukungan teknis untuk memperkuat ketangguhan desa, memasukan unsur kearifan lokal dalam rangka membangun karakter ketangguhan komunitas. serta penganggaran desa untuk keberlanjutan pendampingan program ketangguhan desa secara keseluruhan, “ kata Fajar Shidiq.

Baca juga :  Koramil Kabat dan Bulog Banyuwangi Perkuat Serapan Gabah untuk Ketahanan Pangan

perwakilan SIAP SIAGA menambahakan, Banyuwangi memiliki karakter bencana yang kompleks yang secara historis didominasi oleh letusan gunung api, banjir bandang, kebakaran hutan dan lahan, gempabumi, dan tsunami dengan risiko bencana tinggi menurut dokumen Indeks Risiko Bencana (IRBI) yang dikeluarkan oleh BNPB tahun 2020.

“ Oleh karenanya upaya penguatan kapasitas masyarakat dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana di wilayah Banyuwangi menjadi hal yang penting untuk dilakukan, “ ucap pria yang akrab disapa Fajar.

Sementara itu, Dadang selaku Kasie Pencegahan BPBD Jawa Timur menyampaikan terdapat 8051 desa/kelurahan di seluruh Jawa Timur, dimana dari keseluruhan desa/kelurahan yang ada, terdapat 2742 desa/kelurahan yang masuk kategori desa dengan risiko bencana tinggi. Sampai tahun 2021, program DESTANA baru dilaksanakan di 702 desa/kelurahan di Jawa Timur.

“ Oleh karenanya skema percepatan program DESTANA melalui kolaborasi multi pihak perlu didorong mengingat masih terdapat sekitar dua ribuan desa atau kelurahan yang belum tersentuh program DESTANA,” jelas Dadang.

Baca juga :  BEM UNTAG Banyuwangi Gelar Aksi Demo Efesiensi Anggaran Pendidikan

Lebih lanjut Yusuf Arif selaku Kasie Pencegahan BPBD Kabupaten Banyuwangi berharap, agar output yang dihasilkan dalam kegiatan ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan rencana pembangunan desa melalui Musayawarah Desa (Musdes).

“ Selain itu masyarakat juga diharapkan dapat lebih memahami, mampu merespon, dan melakukan aksi pencegahan jika ada informasi bencana maupun peringatan dini yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.” Papar Yusuf Arif.

Tindaklanjut dari kegiatan ini akan digunakan sebagai dasar bagi proses penyempurnaan strategi percepatan program ketangguhan desa di Jawa Timur, sekaligus menjadi referensi dalam pengembangan program ketangguhan desa yang dilakukan oleh BPBD Jawa Timur. (MBAH DIN/DIK)