Geopark Ijen: Warisan Budaya Dunia yang Potensinya Harus Dikembangkan

Banyuwangihits.id – Rombongan geolog dari PT Aneka Tambang (Antam) dan Unesco Global Geopark (UGG) dari berbagai negara mengadakan konvensi mutu geomin di Banyuwangi untuk mengeksplorasi kekayaan geologi Geopark Ijen. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Ipuk Festianadani, Bupati Banyuwangi.
Rombongan UNESCO ini akan mempelajari dan meneliti kawasan Geopark Ijen, yang telah ditetapkan sebagai warisan geologi dunia. Agus Pajrin, Ketua Panitia kegiatan penelitian, menjelaskan bahwa Banyuwangi dipilih karena Geopark Ijen menawarkan keunikan geologi yang luar biasa.
“UGG Ijen sangat menarik karena memiliki keragaman situs geologi, termasuk Gunung Ijen dengan api birunya dan sejumlah situs unik lainnya,” ujarnya pada Jumat (12/7).
Para geolog juga mengunjungi Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen (PIGGI) dan Desa Kemiren untuk mendalami kekayaan budaya lokal. Apalagi Kemiren juga dikenal sebagai desa wisata yang masih mempertahankan bentuk asli rumah adat asli Banyuwangi, yakni Suku Osing.
“Kami mendapatkan banyak pengetahuan dan mengeksplorasi budaya di Desa Kemiren yang menjadi bagian dari warisan UGG Ijen,” tambah Agus.
Bupati Ipuk menegaskan pentingnya memanfaatkan kekayaan alam Geopark Ijen untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pariwisata berkelanjutan. UGG Ijen tidak hanya memiliki keunikan bentang alam, tetapi juga melahirkan budaya yang kaya yang kini dikembangkan menjadi wisata berkelanjutan.
“Kita punya Desa Wisata Kemiren, disini penelitian amupun nilai-nilai budaya asli bisa dijadikan bahan pembelajaran,” ujar Ipuk.
Geopark Ijen juga fokus pada konservasi dan melibatkan masyarakat dalam melindungi dan meningkatkan potensi alam untuk pembangunan ekonomi lokal.
“Kami terus memperkuat jejaring geopark di Indonesia dan dunia guna mendukung pengembangan potensi Ijen,” lanjut Bupati Ipuk.
Dengan adanya para geolog ini, Pemkab Banyuwangi membuka ruang bagi siap untuk berkontribusi dalam membangun kawasan potensial di Banyuwangi. (GAN/SUC)