Pengeroyokan Bermotif Konflik Perguruan Silat, Kapolres : Jangan Seperti Preman!

BANYUWANGIHITS.ID – Kecamatan Srono, Banyuwangi, kembali digegerkan dengan aksi pengeroyokan yang diduga dipicu oleh konflik antaranggota perguruan silat. Kasus ini berhasil diungkap oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Srono dalam rangkaian Operasi Pekat II Semeru 2025, yang memang menyasar tindak premanisme dan penyakit masyarakat lainnya di wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat malam, (09/05), sekitar pukul 19.00 WIB. Seorang pelajar berinisial RPR (16) menjadi korban pengeroyokan oleh lima pemuda di kawasan persawahan Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari. Awalnya, korban diminta klarifikasi setelah mengunggah foto berlatar belakang simbol dua perguruan silat, PSHT dan PSHW. Namun, upaya klarifikasi itu berujung kekerasan fisik yang dilakukan secara bersama-sama.
Kelima pelaku, yang seluruhnya berasal dari Desa Sumbersari dan sekitarnya, telah diamankan. Mereka masing-masing berinisial FA (21), FRAM (17), BTW (18), PCS (16), dan DMAR (18). Barang bukti seperti pakaian dan sandal yang digunakan saat kejadian turut disita sebagai bagian dari proses penyidikan lebih lanjut.
“Saat ini, penyidikan tengah dilakukan dengan melibatkan Unit Renakta Polresta Banyuwangi untuk pendalaman lebih lanjut,” terang Kapolsek Sroni, AKP Sutarkam.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menegaskan tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan berbau premanisme maupun konflik antar kelompok.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi aksi kekerasan dengan dalih apa pun. Semua pelanggaran hukum akan ditindak tegas,” tegasnya.