Jalani Karantina, PMI di Banyuwangi Rindu Keluarga
BANYUWANGI, Banyuwangihits – Sejumlah pekerja migran asal Kabupaten Banyuwangi yang sedang menjalani karantina di mengaku rindu keluarganya. Hal itu lantaran semenjak tiba sama sekali belum bisa bersua secara langsung dengan orang-orang yang dicintainya.
Salah satunya, Siti Zulaikha (43) seorang pekerja migran asal Desa Sukonatar, Kecamatan Srono yang mengaku dirundung kerinduan dengan sanak saudara serta buah hatinya.
“Saya sudah sembilan tahun di Malaysia dan harus pulang karena memang kontraknya sudah habis. Tapi karena masa pandemi saya belum bisa bertemu keluarga secara langsung, hanya bisa video call setiap hari,” kata Zulaikha, Selasa (29/6/2021).
Pertama kali tiba sejak, 23 Juni 2021 lalu, ia dikarantina dalam dua tahap. Pertama di tingkat provinsi dan di kabupaten tepatnya di Gedung Dormitory.
“Di Surabaya saya dikarantina selama dua hari, setelah itu menjalani karantina di kabupaten sampai saat ini dan masih menunggu hasil tes terakhir,” imbuh Ibu yang memiliki 4 anak tersebut.
Hal serupa juga disampaikan Wati PMI asal Desa Sempu, Kecamatan Sempu yang mengaku juga kangen dengan keluarganya.
“Sama seperti mbak Zulaikha saya hanya bisa video call. Tapi ya bagaimana memang ini juga untuk kebaikan bersama untuk memutus penularan virus corona,” katanya
Wanita yang bekerja di Brunei Darussalam ini turut memuji pelayanan-pelayanan yang diberikan selama menjalani karantina. Fasilitasnya menurutnya sudah sangat layak dan memadai.
“Terimakasih kepada pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten yang sudah memberikan pelayanan baik,” ujarnya.
Sementara itu Petugas BPBD Banyuwangi berjaga di gedung Dormitory mengatakan ada 26 orang yang sedang menjalani karantina.
“Ada 2 orang kemarin dinyatakan positif dan sudah di pindah ke balai Diklat Licin,” tandasnya. (Ikhwan/Her)