Selama Pemberlakukan PPKM Darurat, Pelaku Wisata Bekerja Serabutan

BANYUWANGI, Banyuwangihits – Selama pemberlakukan PPKM Darurat Covid -19 sejak 3 Juli hingga saat ini, sejumlah pekerja tempat wisata harus rela kerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari hari. Sebab selama 2 pekan ini, tempat wisata yang dijadikan sumber penghidupan mereka ditutup total.
Tak hanya itu, sejumlah pelaku UMKM yang biasa berjualan di tempat wisata tersebut juga harus rela berusaha mengais rejeki di tempat lain untuk menyambung kebutuhan dapur mereka.
Ketua Pokdarwis Wisata Alam Goa Sodong yang berada di Desa Gorogol Kecamatan Giri, Nurhariri mengatakan, PPKM Darurat Covid- 19 merupakan pukulan telak bagi para pengelola tempat wisata di Banyuwangi.
Sebab menurutnya, sebelum adanya PPKM darurat ini, kunjungan wisata di masa pandemi sudah menurun tinggal 40 persen. Sehingga pendapatan yang ada saat itu hanya cukup untuk membayar karyawan dan operasional.
Namun saat ini kata dia, justru diperparah adanya pemberlakukan PPKM darurat yang mewajibakan tempat wisata ditutup total. Padahal di sisi lain kata dia tak sedikit karyawan dan pelaku UMKM di wilayah setempat yang menggantungkan hidupnya pada tempat wisata tersebut.
“Yang bikin miris, kami dengar ada rencana perpanjangan PPKM darurat hingga akhir bulan Juli. Tentunya hal tersebut akan semakin memperparah nasib para pelaku wisata dan sejumlah karyawan kami”, jelasnya.
Sebab itu dia berharap, jika PPKM darurat diperpanjang, maka ada perhatian dari pemerintah terhadap para pelaku wisata di Banyuwangi. Sebab pihaknya mengaku selama ini tetap rutin membayar pajak wisata.
“Jika tempat wisata dibolehkan untuk buka kembali, kami siap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sehingga kami juga ikut bersama menekan angka penyebaran covid- 19 di Banyuwangi”, pungkas Hariri sapaan akrabnya. (Irham /Her)